Berita Kepahiang

Efek Pemasangan Stiker Keluarga Miskin! 764 Penerima Bansos di Kepahiang Diusulkan Dihapus dari DTKS

Sebanyak 764 keluarga penerima manfaat bantuan sosial (bansos) di Kepahiang, Bengkulu, kini resmi diusulkan untuk dihapus.

Penulis: Romi Juniandra | Editor: Hendrik Budiman
HO Dinsos Kepahiang
STIKER KELUARGA MISKIN - Penempelan stiker 'Keluarga Miskin' di Kepahiang, Provinsi Bengkulu oleh dinsos pada Senin (20/10/2025) lalu. Kadinsos Kepahiang, Helmi Johan mengatakan ratusan penerima bansos kini mundur ramai-ramai. 

Ringkasan Berita:
  • 764 keluarga penerima manfaat bantuan sosial (bansos) di Kepahiang, Bengkulu, kini resmi diusulkan untuk dihapus
  • Helmi mengatakan pihaknya sudah menempelkan stiker keluarga miskin di 1.000 rumah penerima manfaat, di berbagai desa dan kelurahan yang ada di Kepahiang.
  • Dengan penempelan 1.000 stiker ini, Helmi berencana masih akan melanjutkan program ini ke depannya.

 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Romi Juniandra

TRIBUNBENGKULU.COM, KEPAHIANG - Sebanyak 764 keluarga penerima manfaat bantuan sosial (bansos) di Kepahiang, Bengkulu kini resmi diusulkan untuk dihapus dari DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial).

Kadinsos Kepahiang, Helmi Johan mengatakan berkat penempelan stiker keluarga miskin di rumah-rumah penerima manfaat, banyak yang kemudian mengundurkan diri.

Semua yang mundur ini dikatakan sudah cukup mampu dan tidak layak lagi untuk mendapatkan bansos dari pemerintah.

"Dan kita usulkan penghapusan ke Kemensos RI, karena hanya Kemensos yang bisa menghapus," ujar Helmi kepada TribunBengkulu.com, Kamis (20/11/2025) pukul 16.29 WIB sore.

Sejauh ini, Helmi mengatakan pihaknya sudah menempelkan stiker keluarga miskin di 1.000 rumah penerima manfaat, di berbagai desa dan kelurahan yang ada di Kepahiang.

Penempelan stiker ini juga tidak mudah, karena rumah penerima manfaat terkada berada jauh dari jalan utama.

Baca juga: Dipasangi Stiker Keluarga Miskin, Ratusan Penerima Bansos di Kepahiang Langsung Mundur Ketahuan Kaya

"Kami dan tim kadang harus berjalan 700 meter, ke rumah warga. Jadi, prosesnya tidak mudah dan melelahkan. Tapi, ini niat baik kami, agar bansos tepat sasaran," ujarnya.

Dengan penempelan 1.000 stiker ini, Helmi berencana masih akan melanjutkan program ini ke depannya.

Namun, jika anggaran di dinsos tidak mencukupi, dia meminta pihak desa dan kelurahan juga melakukan hal yang sama, dalam bentuk lain.

"Baru 1.000 rumah yang kita tempel. Di Kepahiang, ada sekitar 20 ribu keluarga penerima bansos, dikurangi yang mengundurkan diri," ungkapnya.

Shock Therapy

Helmi Johan sebelumnya mengatakan pihaknya akan terus melakukan penempelan stiker 'Keluarga Miskin' di rumah penerima bantuan sosial (banso) di Kepahiang.

Ditegaskan Helmi, penempelan ini bertujuan untuk transparansi, memastikan bahwa hanya keluarga yang benar-benar tidak mampu yang mendapatkan bansos.

Bagi keluarga yang sudah mampu, penempelan stiker ini akan memberikan shock therapy, dan sekaligus mengedukasi mereka.

Sumber: Tribun Bengkulu
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved