Bengkulu Krisis BBM
BBM dari Jerami? Gubernur Helmi Gandeng Bobibos Atasi Kelangkaan di Bengkulu, DPRD Sambut Positif
DPRD Bengkulu Dorong Gubernur Bengkulu Helmi Hasan Gandeng BOBIBOS untuk atasi kelangkaan BBM.
Penulis: Muhammad Panji Destama Nurhadi | Editor: Hendrik Budiman
Ringkasan Berita:
- Helmi Hasan akan menyiapkan lahan sawah seluas 2.000 hektare sebagai sumber bahan baku jerami, sekaligus mendukung pembangunan pabrik pengolahan bahan bakar Bobibos di Bengkulu.
- DPRD mendukung upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Bengkulu dalam mencari solusi soal kelangkaan BBM di Bengkulu
- Masalah distribusi BBM ada atau tidaknya BBM dan sebagainya, mutlak kewenangan Pertamina.
Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Panji Destama
TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Wakil Ketua (Waka) I DPRD Provinsi Bengkulu, Teuku Zulkarnain mendukung langkah strategis dari Pemerintah Provinsi untuk mencari solusi terkait kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Bengkulu.
Sebelumnya, dalam akun Tiktok Bobibos, Gubernur Bengkulu Helmi Hasan bertemu dengan pihak Bobibos pada Rabu (13/11/2025) membahas kolaborasi antara Pemerintah Provinsi Bengkulu dengan Bobibos.
Gubernur Helmi menegaskan, akan menyiapkan lahan sawah seluas 2.000 hektare sebagai sumber bahan baku jerami, sekaligus mendukung pembangunan pabrik pengolahan bahan bakar Bobibos di Bengkulu.
Menanggapi hal itu, Teuku mengatakan pihaknya mendukung upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Bengkulu dalam mencari solusi soal kelangkaan BBM.
Baca juga: Krisis BBM di Bengkulu, Apakah Sejumlah Bahan Pokok di Bengkulu Ikut Naik?
“Berkali-kali (Kelangkaan BBM, red) apapun alasannya, kita susah terima sebenarnya, karena BBM itu menyangkut hajat orang banyak, tidak ada BBM macet semua kita,” ungkap Teuku saat diwawancarai di Kantor DPRD Bengkulu, Jumat (14/11/2025) 13.10 WIB.
“Oleh sebab itu, kita mendorong Pemerintah Provinsi untuk melakukan langkah-langkah strategis (Kolaborasi dengan BOBIBOS, red), artinya bukan untuk menyangi Pertamina,” lanjut Teuku.
Kolaborasi dengan BOBIBOS ini bukan untuk bersaing dengan Pertamina, namun untuk menyelamatkan rakyat Bengkulu dari krisis BBM ini.
Apapun langkah-langkah yang dilakukan Pemerintah Provinsi Bengkulu, untuk mengatasi persoalan kelangkaan BBM oleh Pertamina, pihaknya mendukung penuh.
“Apapun langkah-langkah yang dilakukan Pemerintah Provinsi Bengkulu, untuk mengatasi persoalan kelangkaan BBM ini, kita dukung penuh,” jelas Teuku.
Menurutnya, jika terus berharap dengan Pertamina, pihaknya khawatir akan terjadi kembali kelangkaan BBM ini.
Karena, lanjut Teuku, masalah distribusi BBM ada atau tidaknya BBM dan sebagainya, mutlak kewenangan Pertamina.
“Masalah distribusi BBM ada atau tidaknya BBM dan sebagainya, mutlak kewenangan Pertamina, soal ini pertamina jangan bersembunyi terus hingga rakyat menyalahkan Pertaminah, seharusnya Pertamina harus cepat dan tanggap memberikan keterangan pers soal kelangkaan BBM,” papar Teuku.
Pertamina harus aktif seperti PLN, dimana sehari sebelum listrik padam, PLN langsung memberik tahukan kepada masyarakat.
Namun Pertamina yang mengetahui akan ada kelangkaan tak memberitahu, harusnya diumumkan ke masyarakat. Namun pertamina bersembunyi terus-menerus.
“Pertamina yang mengetahui akan ada kelangkaan tak memberitahu, harusnya diumumkan ke masyarakat. Namun pertamina bersembunyi terus-menerus, seakan-akan yang disalahkan Pemerintah Provinsi, diharapkan pertamani tak seperti ini, berlaku lah seperti PLN karena mereka sama-sama BUMN,” tutup Teuku.
| Antrean Panjang BBM di Rejang Lebong Bengkulu Bikin Sampah Menumpuk, Angkutan Sampah Kelabakan |
|
|---|
| Krisis BBM di Bengkulu, Apakah Sejumlah Bahan Pokok di Bengkulu Ikut Naik? |
|
|---|
| Antrean SPBU di Bengkulu Mulai Normal, Harga Eceran Pertalite Masih Beragam |
|
|---|
| Bengkulu Krisis BBM, Rejang Lebong Mulai Terdampak, Warga Panik dan Antre Panjang Sudah 2 Hari |
|
|---|
| Bengkulu Krisis BBM, Antrean BBM Mulai Normal di Sejumlah SPBU di Kota Bengkulu |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bengkulu/foto/bank/originals/Waka-I-DPRD-Bengkulu-Dukung-Helmi-Atasi-Kelangkaan-BBM.jpg)