Berita Bengkulu
Fenomena Childfree Meningkat Capai 71 Ribu Perempuan Termasuk di Bengkulu, Ini Respon Menteri Wihaji
71 ribu Perempuan di Indonesia terdampak fenomena childfree termasuk di Bengkulu, Wihaji tawarkan program Tamasya.
Penulis: Muhammad Panji Destama Nurhadi | Editor: Hendrik Budiman
Ringkasan Berita:
- Fenomena childfree di Indonesia saat ini menunjukkan peningkatan dengan sekitar 8,2 persen atau setara 71.000 perempuan
- Ada 3 faktor yang melatarbelakangi fenomena childfree di Indonesia termasuk di Bengkulu.
- Faktor pertama itu, adanya kecemasan psikologi, lalu adanya kecemasan ekonomi dan adanya kecemasan fisik atau kesehatan.
Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Panji Destama
TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Fenomena childfree di Indonesia saat ini menunjukkan peningkatan dengan sekitar 8,2 persen atau setara 71.000 perempuan usia subur (15-49 tahun, red).
Mereka memilih untuk tidak memiliki anak berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2022.
Angka ini meningkat dari tahun-tahun sebelumnya, pada tahun 2021 di angka 6,5 persen dan do tahun 2019 ada 7 persen.
Terkait fenomena ini, beberapa mahasiswa pada kuliah umum Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga) atau Kepala BKKBN, Wihaji di Universitas Bengkulu, pada Jumat (14/11/2025) terdampak fenomena childfree.
Salah satu mahasiswa yang hadir dalam kuliah umum itu mengungkapkan dirinya takut memiliki anak saat menikah nanti.
“Kalau fikiran saya itu pak (Childfree, red) sudah dari SMA pak, karena menurut saya sendiri tu, untuk memiliki anak itu, kita harus memiliki finansial yang bagus, takut tidak bisa menyekolahkan anak,”
“Orang tua saya bisa meyekolahkan saya hingga kuliah, apakah saya nanti bisa tidak menyekolahkan anak saya nanti, seperti itu pak,” ungkap mahasiswi itu saat ditanya pak Wihaji pada kuliah umum di GSG Universitas Bengkulu, Jumat (14/11/2025) 17.01 WIB.
Sementara itu, Wihaji menjelaskan fenomena childfree atau pilihan sadar sepasang suami istri atau individu untuk tidak memiliki anak, baik secara biologis maupun adopsi.
Baca juga: Kuliah Umum di UNIB, Menteri Wihaji Soroti Fenomena Mahasiswa Kesepian-Alami Kesehatan Mental
“Fenomena childfree ini adalah pilihan sadar sepasang suami istri atau individu untuk tidak memiliki anak, baik secara biologis maupun adopsi,” ungkap Wihaji usai mengisi Kuliah umum di Universitas Bengkulu, Jumat (14/11/2025) pukul 17.33 WIB.
Wihaji juga menjelaskan ada 3 faktor yang melatarbelakangi fenomena childfree di Indonesia atau Bengkulu.
Faktor pertama itu, adanya kecemasan psikologi, lalu adanya kecemasan ekonomi dan adanya kecemasan fisik atau kesehatan.
“Ada 3 faktor yang melatarbelakangi fenomena childfree ini, adanya kecemasan psikologi, lalu adanya kecemasan ekonomi dan adanya kecemasan fisik atau kesehatan,” tutur Wihaji.
Untuk itu, Wihaji juga menjelaskan solusi untuk menjawab kecemasan yang terjadi ini, pihaknya memiliki program Tamasya.
Program Tamasya atau Taman asuh sayang anak, mereka yang takut nanti punya anak harus berhenti kerja, dirinya menyiapkan tempat penitipan anak.
“Saya ada program Tamasya atau Taman asuh sayang anak, mereka yang takut nanti punya anak harus berhenti kerja, dirinya menyiapkan tempat penitipan anak, yang takut tak bisa mengasuh anaknya, saya siapkan tempat asuh,” jelas Wihaji.
“Intinya negara hadir, pemerintah hadir, tamasya hadir yang merupakan jawaban (childfree, red) masyarakat jangan cemas karena childfree. Saya selaku manusia menghormati childfree, tapi selaku menteri harapan saya, ayo ini adalah kehidupan, kita jalani berbagai dinamikan dan dialegtinya Insyallah akan baik-baik saja,” tutup Wihaji.
Apa Itu Childfree?
Childfree merujuk pada individu atau pasangan yang memilih untuk tidak memiliki anak, baik secara biologis maupun adopsi.
Childfree tidak ada kaitannya dengan kesehatan fertilitas, melainkan karena pilihan hidup.
Istilah childfree sering kali dikaitkan dengan isu feminisme, di mana perempuan yang tidak mengurus anak, memiliki kesempatan besar untuk mengeksplorasi peran sosial di luar keluarga, seperti karir dan pendidikan.
Peningkatan jumlah perempuan yang memilih untuk childfree dipengaruhi oleh penemuan alat kontrasepsi yang aman, meningkatnya akses pendidikan, serta meluasnya advokasi tentang kesetaraan gender.
Dampak Positif dan Negatif Childfree
Dikutip dari E-Journal UIN Suska yang berjudul Fenomena Childfree di Era Modern, childfree bisa berdampak positif dan negatif. Berikut dampaknya:
1. Dampak Positif
Dapat menekan laju populasi manusia, sehingga bisa mengurangi konsumsi Sumber Daya Alam (SDA), pencemaran lingkungan, angka pengangguran, serta kepadatan penduduk.
Menghilangkan sikap egois orang tua yang sering lepas dari tanggung jawabnya sebagai orang tua.
Anak seringkali dibebani dengan kewajiban, baik dalam hal tenaga, waktu, maupun finansial, terutama saat orang tua memasuki usia lanjut.
Menurunkan tingkat kemiskinan karena tanggungan dalam suatu rumah akan menjadi lebih sedikit.
Menurunkan angka kematian anak di usia dini akibat orang tua yang belum siap memiliki anak.
2. Dampak Negatif
Tidak bisa merasakan kebahagiaan menjadi orang tua.
Jika tidak ada komitmen di awal, bisa menimbulkan konflik dalam keluarga.
Bagi umat Islam, bisa menyebabkan hilangnya kesempatan untuk mendapat amal jariyah dari anak saleh.
Kehilangan atau terhentinya kelahiran generasi penerus bangsa dan agama yang bisa berdampak pada kualitas ekonomi, produktivitas masyarakat, serta sumber daya manusia.
Hal ini juga menyebabkan tidak adanya regenerasi dalam bidang ilmu, akhlak, dan aspek lainnya pada generasi muda yang akan datang.
Kurangnya rasa bersyukur.
Kesepian dan perceraian dapat terjadi karena anak berperan sebagai pengikat dalam hubungan pernikahan.
| Kuliah Umum di UNIB, Menteri Wihaji Soroti Fenomena Mahasiswa Kesepian-Alami Kesehatan Mental |
|
|---|
| Pemkab Bengkulu Selatan Desak Pemprov Bayar DBH Capai Rp10 Miliar |
|
|---|
| Kanwil Kemenkum Bengkulu Hadiri Pembukaan Bimtek Legalitas UMKM 2025, Dorong UMKM Naik Kelas |
|
|---|
| Kanwil Kemenkum Bengkulu Wujudkan 100 Persen Posbankum di 1.513 Desa/Kelurahan se-Provinsi Bengkulu |
|
|---|
| Polda Bengkulu Perketat Pengawasan SPBU, Incar Pemburu Solar Subsidi |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bengkulu/foto/bank/originals/Mahasiswa-di-Bengkulu-ikuti-trend-fenomena-Childfree-saat-kuliah-umum-menteri-wihaji.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.