PKL Pasar Minggu Bengkulu Tolak Relokasi, Protes Lewat Spanduk Minta Tolong Presiden

Ringkasan Berita:

• PKL Pasar Minggu Kota Bengkulu menolak rencana relokasi oleh Pemkot Bengkulu
• Pemkot Bengkulu menyiapkan lokasi baru bagi para PKL di dalam PTM dan Pasar Minggu
• Pedagang memasang sejumlah spanduk berisi keluhan dan protes terkait kebijakan penertiban Pemkot Bengkulu

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, M. Bima Kurniawan
 
TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Sejumlah Pedagang Kaki Lima (PKL) Pasar Minggu Kota Bengkulu menolak relokasi.

Bahkan protes pemindahan PKL ke dalam kawasan Pasar Tradisional Modern (PTM) dan Pasar Minggu juga disampaikan lewat spanduk.

Pedagang memasang sejumlah spanduk berisi keluhan dan protes terkait kebijakan penertiban yang mereka nilai merugikan mata pencaharian mereka. 

Berdasarkan pantauan TribunBengkulu.com, spanduk bertuliskan seruan kepada Presiden Republik Indonesia agar melihat kondisi warga yang disebut tengah “menderita” akibat kebijakan pemerintah kota.  

Dalam sepanduk tersebut, menyebut penertiban dan penggusuran PKL Pasar Minggu tidak berpihak pada pedagang kecil. 

Spanduk lainnya berisi permintaan langsung kepada Wali Kota Bengkulu agar mempertimbangkan kembali kebijakan penataan tersebut.  

Para pedagang meminta perlakuan yang lebih manusiawi dan mengaku khawatir kehilangan mata pencaharian jika penggusuran tetap dilanjutkan.  

Mereka juga menyinggung penggunaan peraturan daerah yang dinilai melemahkan posisi pedagang kaki lima. 

Para pedagang berharap pemerintah memberikan solusi yang dianggap lebih adil, seperti relokasi yang layak atau dialog sebelum tindakan penertiban dilakukan. 

Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan dari pemerintah kota terkait keluhan yang disampaikan para pedagang melalui spanduk.  

Pedagang berharap aspirasi mereka dapat ditanggapi dan dicarikan jalan tengah yang tidak merugikan semua pihak. 

Diketahui Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu telah menyiapkan dua lokasi sebagai area relokasi utama yakni di PTM dan Pasar Minggu. 

Rencana pemindahan dan penertiban PKL akan dilaksanakan dalam minggu depan. 

Salah satu PKL Pasar Minggu Nurmi menegaskan tidak akan pindah jika Pemerintah Kota (Pemkot) masih menetapkan lokasi relokasi di dalam gedung PTM dan Pasar Minggu. 

Menurut Nurmi, pedagang rempah-rempah yang sudah berjualan sekitar 25 tahun ini, lokasi relokasi di dalam PTM tersebut sepi pengunjung. 

"Lokasi pindah itu tidak sesuai, sedangkan di luar ini sepi apalagi di dalam. Mati kami di dalam, mati nian," ungkap Nurmi.

Nurmi mengungkapkan jika pedagang di dalam PTM sendiri enggan berjualan dan pindah dari lokasi tersebut. 

"Dipindakan ke dalam PTM. Sedangkan pedagang di dalam PTM banyak lari ke luar, habis modal di dalam itu," keluh Nurmi. 

Selain itu lokasi relokasi di dalam PTM juga sudah banyak rusak akibat ditinggalkan dan sudah tidak terawat lagi. 

"Tempat di dalam PTM itu sudah rusak semua, tidak terurus lagi karena sepi," ujar Nurmi.  

Sementara lokasi relokasi yang disiapkan di Pasar Minggu dinilai tidak mampu menampung ratusan pedagang yang akan direlokasi. 

"Kalau pindah ke dalam Pasar Minggu itu tempatnya tidak muat, kalau pagi 7-9 itu penuh pasar ini, bagaimana mau pindah itu," ungkap Nurmi. 

Lanjut Nurmi, lokasi relokasi pedagang yang masih layak yakni di wilayah parkiran samping Mega Mall. 

"Kami minta tolong kalau bisa pindah kami mau masuk ke dalam tempat parkiran sebelah mall ini lah," ucap Nurmi. 

Ia menegaskan tidak akan pindah jika pemkot masih menetapkan lokasi relokasi di dalam gedung PTM dan Pasar Minggu. 

"Kalau tidak itu, tidak mau kami pindah," kata Nurmi dengan nada tinggi.

Baca juga: Curahan Hati Sopir Pengangkut Sampah TPA Air Sebakul, Mobil Rusak-Pelanggan Protes