Keracunan Massal di Lebong

Orang Tua Murid di Bengkulu Resah, Khawatir dengan Program MBG usai Keracunan Massal di Lebong

Orangtua murid di Bengkulu resah usai kasus keracunan massal MBG di Lebong, khawatir kejadian serupa terulang di daerah lain.

HO TribunBengkulu.com
KERACUNAN MASSAL – Suasana ramai dan panik di UGD RSUD Lebong pada Rabu (27/8/2025). Puluhan siswa TK hingga SD diduga keracunan usai menyantap makanan program MBG. 

TRIBUNBENGKULU.COM - Kasus keracunan massal program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Lebong menimbulkan keresahan bagi orangtua murid di Bengkulu.

Mereka khawatir insiden serupa dapat terjadi di daerah lain, mulai dari Mukomuko, Rejang Lebong, hingga Bengkulu Selatan.

Salah seorang orangtua murid di Curup, Rejang Lebong, Didi (40), mengaku merasa waswas setelah mendengar banyaknya korban keracunan MBG di Kabupaten Lebong.

“Kita resah juga dan khawatir, Pak. Apalagi anak-anak kan. Untung di Rejang Lebong ini belum ada dengar kasusnya,” ujarnya saat berbincang dengan TribunBengkulu.com, Jumat (29/8/2025).

“Khawatir sih, namanya juga orang tua pasti khawatir lah. Dengan kejadian ini kita bisa lebih hati-hati lagi, bisa lebih waspada. Mungkin dari segi yang masak harus juga lebih hati-hati. Jangan sampai kejadian keracunan ini juga terjadi di daerah lain,” ungkap Neli, Jumat (29/8/2025).

Sebagai bentuk kewaspadaan, Neli selalu menanyakan kepada anaknya makanan apa saja yang dikonsumsi di sekolah, mulai dari rasa hingga aroma.

Ia juga berpesan kepada anak-anaknya untuk tidak memakan makanan yang tampak tidak segar atau berbau.

“Setiap anak pulang sekolah pasti saya tanya, hari ini makan apa saja, rasanya seperti apa, bau apa enggak. Saya pesan juga ke anak-anak, kalau memang makanannya tidak bagus atau berbau ya jangan dimakan,” tambahnya.

Senada, salah satu orang tua siswa di Kepahiang, Riki, warga Pasar Ujung, juga menyampaikan kegelisahannya.

Saat ditemui TribunBengkulu.com di SDN 02 Kepahiang, Jumat (29/8/2025) siang, Riki tengah menunggu anaknya pulang sekolah. 

Ia mengatakan anaknya sudah mendapatkan makanan bergizi gratis (MBG) yang diberikan setiap hari di sekolah.

Namun setelah adanya kasus keracunan MBG di Lebong, ia mengaku semakin khawatir dan waswas.

Apalagi, sang anak beberapa kali menceritakan makanan yang diterima tidak begitu layak, seperti hambar dan daging ayam yang masih terdapat darah.

“Kalau dibilang takut dan khawatir, iya takut juga. Kasihan anak-anak, kasihan orang tua dan guru,” kata Riki kepada TribunBengkulu.com, Jumat (29/8/2025) pukul 11.35 WIB.

Sementara itu, Yuni, warga Jalan H. Yasin, Kecamatan Pasar Manna, juga mengungkapkan kecemasannya terhadap program MBG. 

Halaman
1234
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved