Keracunan Massal di Lebong

Orang Tua Murid di Bengkulu Resah, Khawatir dengan Program MBG usai Keracunan Massal di Lebong

Orangtua murid di Bengkulu resah usai kasus keracunan massal MBG di Lebong, khawatir kejadian serupa terulang di daerah lain.

HO TribunBengkulu.com
KERACUNAN MASSAL – Suasana ramai dan panik di UGD RSUD Lebong pada Rabu (27/8/2025). Puluhan siswa TK hingga SD diduga keracunan usai menyantap makanan program MBG. 

Hal senada disampaikan Novita, orang tua siswa di SMPN 1 Bengkulu Tengah.

Ia meminta pemerintah daerah bersama pihak kepolisian lebih memperketat pengawasan terhadap pelaksanaan program MBG.

“Harapan kami ada pengawasan yang lebih ketat, agar mulai dari bahan baku, cara masak hingga penyajian MBG bisa lebih baik,” ujar Novita.

Kepala Sekolah Ikut Cemas

Di Mukomuko, Kepala SMPN 1 Mukomuko, Marni Juwita juga mengungkapkan kecemasannya dengan program MBG.

Pada 27 Agustus 2025, sebanyak 456 orang mengalami keracunan massal yang diduga akibat program MBG di Kabupaten Lebong, Bengkulu.

Di SMPN 1 Mukomuko, para siswa terlihat antre untuk mengambil makanan bergizi gratis yang tiba pukul 12.20 WIB.

Menu MBG pada hari itu adalah mi ayam dengan kerupuk pangsit kering, sayur sawi, tiga buah anggur, serta satu kotak susu merek Milk Pro.

Para siswa makan bersama di teras kelas karena ruang kelas sudah dibersihkan. Sebagian siswa menyantap mi ayam dengan tangan, sementara yang lain menggunakan sendok karena membawa peralatan makan dari rumah.

Kepala SMPN 1 Mukomuko, Marni Juwita, mengatakan pihaknya khawatir kejadian di Kabupaten Lebong juga terjadi di sekolahnya.

“Tentu khawatir, jika kejadian di Kabupaten Lebong terjadi di sekolah ini (SMPN 1 Mukomuko, red),” ungkap Marni saat diwawancarai, Jumat (29/8/2025) pukul 12.06 WIB.

Marni menjelaskan, di SMPN 1 Mukomuko program MBG sejauh ini masih berjalan baik. Jadwal makan bergizi gratis dilaksanakan pukul 12.00 WIB atau saat istirahat kedua, dengan jumlah penerima sebanyak 522 siswa.

“Alhamdulillah saat ini belum ada kejadian seperti di Kabupaten Lebong dan belum ada kendala yang berarti. Siswa yang menerima program MBG ini 522 siswa,” tutur Marni.

Marni menambahkan, sejauh ini kendala yang muncul hanya sebatas siswa belum terbiasa mengonsumsi makanan yang disediakan.

“Kendala yang ada tidak terlalu berarti, hanya murid belum terbiasa. Seperti murid yang tidak suka makan sayur atau daging, akhirnya mereka tidak memakan menu dari MBG,” jelas Marni.

Halaman
1234
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved