Viral di Media Sosial

Klarifikasi RSUD Grati Pasuruan Ogah Pinjamkan Troli ke Pasien, Jasad Terpaksa Diangkat Keluarga 

Heboh keluarga pasien angkat jenazah ke ambulans karena Rumah Sakit Umu Daerah grati, Pasuruan, Jawa Timur disebut ogah beri pinjamkan troli.

Editor: Rita Lismini
Kompas.com
RSUD GRATI PASURUAN - Foto keluarga pasien ayng terpaksa mengangkat jenazah sendiri karena pihak keluarga menolak untuk meminjamkan troli, Jumat (14/11/2025). 

 

TRIBUNBENGKULU.COM - Heboh keluarga pasien angkat jenazah ke ambulans karena rumah sakit ogah beri pinjam troli.

Baru-baru ini video keluarga pasien mengangkat jenazah dari kamar mayat menuju ambulans viral di media sosial.

Disebutkan, rumah sakit tak memberi troli sehingga keluarga pasien pun mengangkat jenazah tersebut ke ambulans.


Pihak keluarga pun membongkar kronologi kejadian versi mereka termasuk alasan tak memakai troli jenazah.

Kepala Desa Balung Anyar, Sholeh mengaku sengaja merekam video proses pengangkutan jenazah Apriliani Wenny (26) itu.

Perempuan itu meninggal di RSUD Grati karena demam berdarah dengue (DBD).

Aksi itu dilakukan karena pihaknya kecewa kepada petugas rumah sakit yang tidak berkenan meminjamkan troli

"Saya sempat meminjam kereta dorong untuk mengangkut jenazah. Tetapi mereka (petugas) mengira kereta dorong dibawa pulang.

Padahal hanya untuk membawa ke ambulans saja," katanya, Kamis.

Melihat respons petugas rumah sakit kurang bagus, Sholeh akhirnya emosi hingga akhirnya membuat dokumen video dengan merekam aksi pengangkatan jenazah.

"Jujur, saya panik. Ini juga masih saudara yang meninggal.

Tapi saya sadar tindakan kemarin saya itu kurang tepat. Karena viral ke mana-mana," katanya, seperti dikutip Tribun-medan.com dari TribunJatim.com, Jumat (14/11/2025).

Sebelumnya sebuah video yang menampilkan sejumlah keluarga pasien Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Grati, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, tengah mengangkut jenazah viral di media sosial, Kamis (13/11/2025).

Saat itu, pihak rumah sakit diduga tidak memperbolehkan keluarga pasien meminjam troli.

Akibatnya, pihak keluarga harus mengangkat jenazah menuju ambulans desa untuk dibawa pulang.

Dalam video itu, tampak enam orang sedang mengangkat jenazah yang sudah ditutupi dengan kain selimut berwarna biru.

Mereka menuding petugas tidak profesional karena tidak meminjamkan troli pemindah jenazah.

Setelah jenazah berada di dalam ambulans, jenazah itu lalu dibawa pulang ke Desa Balung Anyar, Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan.

Sementara itu, manajemen RSUD akhirnya mendatangi rumah duka dan menyatakan permintaan maaf.

"Kami mewakili dari rumah sakit, pertama kami menyampaikan duka yang mendalam atas meninggalnya pasien. Semoga diberikan ampunan dan diberikan kesabaran bagi keluarga yang ditinggalkan," kata Direktur RSUD Grati Pasuruan, Dyah Retno Lestari, saat menemui Kepala Desa Balung Anyar, Sholeh.

Dyah menjelaskan bahwa peristiwa tersebut berawal dari niat baik keluarga pasien yang ingin membawa jenazah menggunakan ambulans desa.

Padahal, RSUD Grati Pasuruan sebenarnya memiliki ambulans gratis yang disediakan oleh program pemerintah daerah untuk masyarakat.

“Sebenarnya punya ambulans gratis dari program pemerintah daerah. Karena situasi panik, terjadi miskomunikasi,” terangnya.

Dari hasil pertemuan, pihak keluarga pasien yang diwakili Sholeh juga menyampaikan permintaan maaf.

Ia mengaku tidak ada niat untuk menjelek-jelekkan rumah sakit.

"Kami juga berharap, ini menjadi koreksi dan evaluasi bersama. Semoga pihak rumah sakit pelayanannya lebih bagus lagi," kata Sholeh.

Artikel ini telah tayang di TribunJatim

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved