Kasus Bullying

Pengakuan MH Korban Bullying di SMPN 19 Tangsel Sebelum Tewas: Dilempar Kursi Besi 

Kasus bullying yang menimpa MH (16) siswa SMPN 19 Tangsel sedang jadi sorotan publik, korban sampai meninggal dunia.

Editor: Rita Lismini
TribunTangerang.com
KASUS BULLYING - Foto makam MH (16) siswa SMPN 19 Tangsel yang di bullying hingga tewas, korban dilempar pakai kursi besi, Senin (17/11/2025). 

Namun hasilnya kata pengacara korban tidak memuaskan.

"Pada 22 Oktober itu sudah duduk bersama dengan pihak sekolah, tapi itu hanya pernyataan dari pelaku yaitu menyetujui untuk membiayai pengobatan sampai pulih baik fisik maupun psikis. Tapi setelah itu dua hari berjalan, tidak ada itikad baik dari sekolah untuk mendatangi rumah korban," ujar Alfian, pengacara keluarga korban.

Karenanya, pihak keluarga MH akan membawa kasus kematian MH itu ke jalur hukum.

"Proses hukum akan tetap berlanjut dengan berbagai musyawarah dulu," kata Alfian.

Wartawan Diusir dari SMPN 19 Tangsel

Sejumlah wartawan diusir petugas keamanan sekolah saat hendak meliput perkembangan kasus dugaan perundungan di SMPN 19 Kota Tangerang Selatan, Senin (17/11/2025).

Peristiwa ini terjadi di tengah sorotan publik setelah seorang siswa, berinisial MH (13), meninggal dunia setelah seminggu menjalani perawatan rumah sakit.

Saat TribunTangerang.com berada di lokasi dan memasuki area SMPN 19 Tangsel, tidak ada pihak yang langsung menghalangi. 

Para wartawan menunggu kepala sekolah di depan gedung, mengetuk pintu beberapa kali, tetapi tak ada respons.

Namun, secara tiba-tiba, seorang petugas keamanan datang mendekat dan berbicara dengan nada tegas. 

Ia menyatakan wartawan tidak diperbolehkan berada di dalam sekolah. Petugas tersebut menyampaikan.

“Penyidik yang bilang gak boleh ada yang masuk ke sekolah," ucap petugas kemanan bernama Aldo di SMPN 19 Tangsel, Serpong, Tangsel, Senin (17/11/2025).

Ketika wartawan menegaskan maksud mereka ingin mengonfirmasi langsung ke kepala sekolah, petugas justru semakin keras. 

Ia menyebut wartawan dilarang masuk dan selanjutnya mengusir mereka dari area sekolah.

Bahkan seorang Jurnalis Kompas.com, Intan Afrida mengaku mengalami perlakuan tidak menyenangkan saat mencoba meminta konfirmasi kepada kepala sekolah di sebuah sekolah negeri pada hari ini. 

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved