Pembunuhan di Rejang Lebong
Polisi Minta Ayah yang Bunuh Pacar Putrinya di Air Meles Atas Rejang Lebong Bengkulu Serahkan Diri
Sudah sepekan pembunuhan di Air Meles Atas berlalu, pelaku Samsudin masih buron meski polisi terus memburunya.
Penulis: M Rizki Wahyudi | Editor: Ricky Jenihansen
Ringkasan Berita:
- Tragedi pembunuhan di Desa Air Meles Atas terjadi pada 7 Oktober 2025.
- Pelaku diketahui bernama Samsudin, warga Curup Tengah.
- Korban bernama Feri (40), diduga dibunuh karena persoalan asmara dengan anak pelaku, Helen (38).
Laporan Wartawan TribunBengkulu.com, M. Rizki Wahyudi
TRIBUNBENGKULU.COM, REJANG LEBONG – Sudah lebih dari sepekan berlalu sejak tragedi pembunuhan di Desa Air Meles Atas, Kecamatan Selupu Rejang, terjadi.
Namun hingga kini, pelaku bernama Samsudin, warga Kelurahan Banyumas, Kecamatan Curup Tengah, belum juga berhasil ditangkap oleh pihak kepolisian.
Samsudin diketahui merupakan pelaku pembunuhan terhadap Feri (40), warga Desa Kesambe Lama, Kecamatan Curup Timur, pada Selasa (7/10/2025) lalu.
Peristiwa tragis itu diduga dipicu oleh persoalan asmara antara korban dan Helen (38), yang merupakan anak kandung pelaku.
Kasi Humas Polres Rejang Lebong, AKP Sinar Simanjuntak, membenarkan bahwa hingga kini pelaku belum ditetapkan dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).
Pelaku masih dalam pengejaran, dan pihak kepolisian masih berupaya secara persuasif melalui pendekatan dengan keluarga pelaku.
“Untuk saat ini, upaya kami masih bersifat persuasif. Kami terus berkoordinasi dengan pihak keluarga agar pelaku bisa menyerahkan diri secara baik-baik,” ujar Sinar saat dikonfirmasi TribunBengkulu.com pada Rabu (15/10/2025).
Ia menegaskan, pengejaran terhadap pelaku tetap dilakukan oleh Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Rejang Lebong.
Pihaknya juga mengimbau keluarga maupun masyarakat yang mengetahui keberadaan pelaku agar segera melapor kepada pihak berwenang.
“Kami juga mengimbau kepada keluarga pelaku atau siapa pun yang mengetahui keberadaannya agar segera melapor atau memberi informasi ke kantor polisi terdekat,” lanjutnya.
Selain itu, Sinar memberikan peringatan agar Samsudin memiliki itikad baik untuk menyerahkan diri secara sukarela.
Ia menegaskan, kepolisian akan terus mengejar pelaku hingga berhasil ditangkap dan diproses secara hukum atas perbuatannya.
“Lebih baik menyerahkan diri secara baik-baik agar proses hukum bisa berjalan sebagaimana mestinya,” tegasnya.
Sementara itu, salah satu keluarga korban, Dani, berharap pihak kepolisian dapat segera menangkap pelaku.
Menurutnya, pelaku sudah terlalu lama melarikan diri, dan ia berharap pelaku dijatuhi hukuman yang setimpal.
“Kita pihak keluarga berharap pelaku segera ditangkap dan dihukum berat,” ujar Dani.
Baca juga: Breaking News: Ayah di Rejang Lebong Bengkulu Bunuh Pacar Putrinya karena Tak Restui Hubungan
Kronologi Kejadian
Sebelumnya diberitakan, kejadian bermula sekira pukul 21.00 WIB, Selasa (7/10/2025).
Saat itu, korban datang bertamu ke rumah kekasihnya, Helen (38). Di rumah hanya ada Helen dan saudarinya.
Sekitar pukul 21.30 WIB, suasana mendadak mencekam.
Samsudin, ayah kandung Helen, tiba-tiba datang ke rumah tersebut dan langsung menghampiri korban.
Antara keduanya sempat terjadi adu mulut cukup sengit.
Diduga karena emosi memuncak, pelaku kemudian menusuk dada korban menggunakan sebilah senjata tajam.
Korban yang terluka sempat diminta saksi untuk segera meninggalkan rumah.
Tak lama setelah korban keluar, pelaku juga terlihat meninggalkan rumah Helen.
Sekitar 20 menit kemudian, Helen bersama saksi memutuskan untuk mencari keberadaan korban di sekitar rumah.
Namun pencarian itu berakhir tragis.
Keduanya menemukan Feri sudah tergeletak di pinggir jalan, berjarak sekitar 50 meter dari rumah, dalam kondisi bersimbah darah.
Melihat hal itu, Helen dan saksi langsung meminta pertolongan kepada warga sekitar.
Seorang warga kemudian membantu mengevakuasi korban dan membawanya ke RS An-Nissa Curup.
Namun, sesampainya di rumah sakit, nyawa korban tak berhasil diselamatkan.
Dari hasil pemeriksaan, ditemukan luka tusuk di bagian dada korban akibat tikaman senjata tajam.
Kasi Humas Polres Rejang Lebong, AKP Sinar Simanjuntak, membenarkan adanya peristiwa pembunuhan tersebut.
Menurutnya, petugas telah melakukan olah tempat kejadian perkara, memeriksa sejumlah saksi, serta mengamankan barang bukti di lokasi kejadian.
“Benar, ada aksi pembunuhan di Desa Air Meles Atas. Pelakunya merupakan ayah dari kekasih korban,” ungkap AKP Sinar kepada TribunBengkulu.com pada Rabu (8/10/2025) siang.
Dari hasil penyelidikan awal, motif pembunuhan diduga karena pelaku tidak merestui hubungan asmara antara korban dan anaknya, Helen.
Saat ini, pelaku Samsudin yang diketahui merupakan warga Kelurahan Banyumas, Kecamatan Curup Tengah, masih dalam pengejaran pihak kepolisian.
“Untuk pelaku masih dalam pengejaran. Motifnya kuat dugaan karena tidak merestui hubungan asmara korban dengan anaknya,” tutup AKP Sinar.
Jenazah korban kini telah diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan.
Sementara itu, aparat kepolisian masih terus melakukan pengejaran terhadap pelaku serta mendalami kemungkinan adanya motif lain di balik aksi tragis ini.
Masih Istri Orang
Sementara itu, Kepala Dusun I Desa Air Meles Atas, Aprioni, membenarkan adanya peristiwa tersebut.
Ia mendapatkan informasi setelah dipanggil pihak kepolisian, kemudian mendatangi lokasi tempat kejadian.
Kondisi rumah tampak berantakan usai peristiwa itu. Diduga sempat terjadi keributan sebelum penikaman terjadi.
“Posisi rumahnya berantakan, ada bekas keributan, itu ada kaca meja pecah juga. Kami sendiri tidak terlalu kenal dengan korban,” ungkap Aprioni kepada TribunBengkulu.com pada Rabu (8/10/2025).
Ia mengatakan Helen sudah cukup lama tinggal di desa tersebut.
Bahkan, sepengetahuannya, Helen masih berstatus istri orang. Namun, suaminya tidak lagi tinggal di sana sejak sakit parah sembilan bulan lalu.
“Helen sudah tinggal di sini sejak tahun 2015. Sepengetahuan kami, dia masih istri orang, tapi infonya memang sedang proses cerai. Suaminya sudah sembilan bulan ini sakit stroke,” lanjut Aprioni.
Menurut Aprioni, di rumah itu juga tinggal Santi, saudari Helen, yang baru sebulan terakhir menetap di sana.
Sementara itu, ayah Helen tidak tinggal di rumah tersebut. Ia sudah mengontrak dan tinggal sendiri hampir satu tahun terakhir.
“Kalau malam bapaknya nggak di situ, tapi pagi biasanya bapaknya datang ke rumah itu ambil gerobak jualan. Sorenya baru pulang lagi ke kontrakan usai menitipkan gerobak di sana lagi,” jelasnya.
Warga sekitar bernama Ucok mengaku cukup terkejut dengan kejadian tersebut.
Meski demikian, ia mengatakan sudah sering mendengar pertengkaran dari rumah itu sebelumnya.
Keributan yang sering terdengar biasanya terjadi antara ayah dan anaknya.
“Kalau ribut mulut itu udah biasa, sering banget kedengaran. Tapi pelaku memang nggak tinggal di situ. Kami tahunya pagi, waktu udah ada garis polisi,” ungkapnya.
Gabung grup Facebook TribunBengkulu.com untuk informasi terkini
| Nasib Ayah di Rejang Lebong Bunuh Kekasih Anaknya Terancam 15 Tahun Penjara |
|
|---|
| Motif Ayah di Rejang Lebong Bunuh Kekasih Anak Terungkap, Dipicu Ucapan yang Menyinggung |
|
|---|
| Penyesalan Samsudin, Ayah Tikam Kekasih Anak hingga Tewas di Rejang Lebong |
|
|---|
| Bantah! Anak Pelaku Pembunuhan di Rejang Lebong Ungkap Sang Ayah Serahkan Diri Bukan Ditangkap |
|
|---|
| Klarifikasi Keluarga Pelaku Pembunuhan di Rejang Lebong, Sebut Ayahnya Serahkan Diri |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bengkulu/foto/bank/originals/Satu-pekan-belalu-pembunuh.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.