Berita Seluma

Ketua BUMDes Keluhkan Intervensi Kades soal Pengadaan Sapi di Penago Baru Seluma

Ketua BUMDes keluhkan intervensi kades soal pengadaan sapi di Desa Penago Baru, Seluma, Bengkulu.

Penulis: Yayan Hartono | Editor: Yunike Karolina
Yayan Hartono/TribunBengkulu.com
PROGRAM PENGGEMUKAN SAPI - Mendes Yandri Susanto saat meninjau program penggemukan sapi di Desa BP 1 saat kunjungan ke Seluma belum lama ini. Program penggemukan sapi ini banyak dilakukan BUMDes, namun di Desa Penago Baru dikeluhkan karena ada intervensi kades. 

Ringkasan Berita:
  • Ketua BUMDes keluhkan intervensi kades soal pengadaan sapi di Penago Baru Seluma
  • Total anggaran pengadaan 6 ekor sapi mencapai Rp 147 juta

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Yayan Hartono

TRIBUNBENGKULU.COM, SELUMA - Ketua Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Karya Sejahtera Desa Penago Baru, Kecamatan Ilir Talo, Mery Puspita Sari, mengungkapkan dugaan sejumlah kejanggalan dalam pelaksanaan program penggemukan sapi.

Program yang direncanakan menggunakan sapi jenis simental sebanyak 6 ekor itu memiliki total anggaran sebesar Rp147 juta.

Anggaran ini termasuk untuk pengadaan sapi, pembangunan kandang, serta penyediaan pakan.

Hanya saja menurut Mery, hingga saat ini masih terdapat persoalan serius terkait pengelolaan anggaran. 

Seperti, modal BUMDes yang dipinjam kepala desa sebesar Rp 40 juta hingga saat ini belum di kembalikan keseluruhan atau masih terutang. 

 “Sampai sekarang dana itu belum dilunasi, masih tersisa,” ujar Mery.

Tidak hanya itu, Mery juga mengeluhkan adanya intervensi kepala desa dalam proses pengadaan sapi.

Mery mengaku bahwa kepala desa memaksa BUMDes untuk membeli sapi dari penyuplai tertentu, bahkan dengan nada keras.

“Seharusnya BUMDes diberikan keleluasaan untuk memilih peternakan mana yang akan menjadi rekanan. Kami perlu memastikan bibit sapi jelas asal-usulnya, punya lisensi kesehatan, dan unit usahanya legal,” jelas Mery. 

Menurut Mery, sampai saat ini program BUMDes ini belumlah berjalan. Karena memang untuk lokasi kandang harus mendapatkan kesepakatan dari BPD termasuk luasan kandang untuk menjalankan program ketahanan pangan dalam penggemukan sapi.

Mery berharap transparansi dan kemandirian BUMDes tetap dijunjung tinggi demi kelancaran program dan keberhasilan usaha masyarakat.

“Kami juga berharap BUMDes bisa berjalan dengan maksimal dan tanpa intimidasi karena ini memang tujuannya untuk ketahanan pangan,” kata Mery Puspita Sari. 

Sementara itu, ketika di konfirmasi Kades Penago Baru, Salikin membantah jika dirinya melakukan intervensi kepada BUMDes mengarahkan tempat pembelian sapi.

Kades juga membantah telah meminjam uang BUMDes sebesar Rp 40 juta.

"Tidak ada saya mengintervensi pembelian sapi ini, termasuk meminjam uang BUMDes. Anggaran BUMDes semuanya masuk ke rekening milik BUMDes," beber Salikin. 

Baca juga: Final 130 CJH Seluma Gagal Berangkat Haji 2026, Kemenag Jadwalkan Sosialisasi di Masjid Falihin

Sumber: Tribun Bengkulu
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved