Usai Kericuhan Operasi Pasar, Minyak Goreng Terpantau Kosong di Pasar Tradisional Bengkulu

Minyak goreng terpantau kosong di pasar tradisional Kota Bengkulu pagi ini, Minggu (6/3/2022). Salah satunya di Pasar Panorama, Jalan Salak Raya.

Penulis: Romi Juniandra | Editor: Yunike Karolina
Romi/TribunBengkulu.com
Stok minyak goreng di pasar tradisional Kota Bengkulu terpantau kosong pagi ini, Minggu (6/3/2022) 

Sehingga melihat kondisi yang kurang kondusif tersebut, pihak panitia memberhentikan pembagian minyak goreng sembari menutup box mobil truk pengangkut minyak goreng.

"Semuanya tenang, tutup dulu boxnya, kita minta semuanya tertib dan antre. Kalau tidak, kita tidak akan bagikan minyak goreng ini," kata salah satu panitia penyelenggara.

Namun sayangnya instruksi dari penyelenggara tersebut tidak diindahkan oleh masyarakat yang sudah merasa geram karena sudah menunggu sejak pukul 08.00 WIB.

Malah warga meneriaki panitia penyelenggara yang berakibat adu mulut antara warga dan pihak penyelengggara.

"Kami sudah menunggu sejak jam 8 tadi, belum lagi banyak yang bawa anak. bagikan saja, kenapa ditutup lagi," teriak salah satu warga.

Aksi teriak teriak warga, meneriaki pihak penyelanggara terus saja berlangsung.

Bahkan salah satu RT setempat sempat datang untuk membantu melerai massa yang sudah merasa geram karena mengantre sejak pagi hari, namun belum juga mendapat minyak goreng.

Warga yang datang mengantre bukan hanya warga sekitaran pasar panorama kota Bengkulu saja. Salah satunya seperti Nurmiati salah satu warga Air Sebakul perbatasan Kota Bengkulu dan Kabupaten Bengkulu Tengah.

"Kami merasa dipermainkan. kami sudah mengantri dari tadi, kasian warga seperti kami saya sudah dari jauh-jauh, jangan dipermainkan seperti ini," kata Nurmiati.

Terpisah Robi, warga Tengah Padang Kota Bengkulu menyatakan dirinya merasa dipermainkan dengan pelaksanaan pasar murah minyak goreng yang sudah 2 kali pindah lokasi tersebut.

Menurutya harusnya pihak penyelenggara memikirkan juga nasib mereka yang sudah mengantre sjeak pagi.

"Kalau mau bagikan bagikan saja, kalau tidak mau bagikan harusnya jangan buat pengumuman seperti ini. Padahal minyak ini minyak beli bukan gratis," kata Robi.

Sementara itu dengan mempertimbangkan kondisi yang sudah tidak kondusif lagi, sekitar pukul 10.12 WIB akhirnya pihak penyelenggara memutuskan untuk menunda oelaksanaan operasi pasar.

Masyarakat pun juga ikut membubarkan diri sembari meneriaki para penyelenggara operasi pasar yang pergi meninggalkan lokasi. 

Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved