Sindikat Pembobol Bank di Bengkulu

Aksi Sindikat Pembobol Bank di Bengkulu Ternyata Sasar Akun Para Bandar Judi Online

Aksi sindikat pembobol bank antar provinsi yang dibekuk di Bengkulu ternyata menyasar akun-akun yang berasal dari kegiatan ilegal, seperti judi online

Penulis: Romi Juniandra | Editor: Hendrik Budiman
ROMI JUNIANDRA
Sidang lanjutan kasus pembobolan bank lintas provinsi di PN Bengkulu Senin (30/5/2022) 

Sindikat pembobol ATM berhasil diringkus oleh Polda Bengkulu, Selasa (15/2/2022) lalu.

Saat itu, sindikat ini berusaha membuat ATM baru di kantor cabang sebuah bank BUMN di Jalan Semangka, Panorama, Kota Bengkulu.

Saat itu, pukul 12.00 WIB, pelaku dengan inisial BP datang ke meja customers service (CS).

BP saat itu menggunakan identitas palsu, dan mengaku bernama Trias seorang nasabah. Trias adalah nasabah yang dananya berusaha dibobol.

Baca juga: Bobol Rumah Kosong, Pemuda di Rejang Lebong Gasak Sepeda Motor Hingga Karung Beras


BP juga membawa buku rekening palsu dan KTP palsu.

Kepada customer service, BP ini berpura-pura ingin membuat kartu ATM baru, dengan alasan kartu ATM lama sudah rusak.

Namun, CS merasa curiga karena ada ketidaksesuaian di identitas Trias dengan BP ini. Akhirnya, BP diamankan pihak bank, sebelum akhirnya diamankan petugas dari Ditreskrimum Polda Bengkulu.

Setelah BP tertangkap, akhirnya diketahui bahwa dia tak beroperasi sendiri. Petugas kemudian mengamankan 6 kawanannya yang lain, dengan inisial FH, HK, ER, DA, RA, dan AS.

Baca juga: Spesialis Pencuri Sepeda Motor Antar Provinsi Dilumpuhkan, Pelaku Melawan Saat Diamankan Polisi


Tidak lama setelah penangkapan 7 tersangka ini, Polda Bengkulu kembali berhasil mengamankan dua orang lainnya.

Yang pertama adalah CH, yang merupakan penyuplai data nasabah.

Data dari CH yang diteliti oleh sindikat ini untuk memilih ATM yang bisa dibobol.

"CH ini pernah bekerja di bank BUMN ini," kata Dir Reskrimum Polda Bengkulu, Kombes Pol Teddy Suhendyawan Syarif.

Menurut Teddy, CH bisa mendapatkan data nasabah dengan mencuri data nasabah.

Baca juga: Apkasindo Bengkulu : Tidak Masuk Akal Jika Tangki CPO Masih Penuh


Data nasabah yang dicuri inilah yang kemudian menjadi target pembobolan ATM.

Tersangka CH, kata Teddy, saat bekerja di Bank BUMN ini berwenang di bagian IT, sehingga memudahkan dirinya mencuri data nasabah.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved