Wabah PMK di Bengkulu
Ratusan Sapi di 3 Kabupaten dalam Wilayah Bengkulu Teridentifikasi Terjangkit PMK
Ratusan sapi yang tersebar di 3 kabupaten yang ada di Provinsi Bengkulu telah teridentifikasi tertular wabah Penyakit Mulut dan Kaki (PMK).
Penulis: Beta Misutra | Editor: Yunike Karolina
Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Beta Misutra
TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Ratusan sapi yang tersebar di 3 kabupaten yang ada di Provinsi Bengkulu telah teridentifikasi tertular wabah Penyakit Mulut dan Kaki (PMK).
Ini sebagaimana diungkapkan Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu, Syarkawi saat diwawancarai di ruang kerjanya, Kamis (16/6/2022) terkait wabah PMK masuk Bengkulu.
"Untuk yang di Kepahiang sebelumnya ada 5 yang dilaporkan ke kita, namun terbaru dilaporkan ada sekitar 300 yang sudah teridentifikasi wabah PMK. Selanjutnya di Kabupaten Rejang Lebong ada sekitar 63 sapi dan 1 ditemukan di Rumah Potong Hewan yang ada di Bengkulu Utara," ungkap Syarkawi.
Wabah PMK di Kabupaten Kepahiang sebelumnya ditemukan di Desa Tangsi Baru Kecamatan Kabawetan.
Baca juga: Ternak yang Terjangkit PMK Bisa Disembuhkan, Ini Imbauan untuk Panitia Kurban Idul Adha
Baca juga: Daging Sapi Terjangkit Wabah PMK Aman Dikonsumsi, Kecuali Bagian Ini
Baca juga: Akibat Wabah PMK, Pemprov Bengkulu Tunda Pengadaan Bibit Sapi dari Lampung dan Jawa Timur
Sedangkan untuk yang terbaru ditemukan di Rejang Lebong, tepatnya di Desa Air Meles Bawah Kecamatan Curup Timur dan di Bengkulu Utara tepatnya di RPH yang ada di Kecamatan Kemumu.
"Sapi-sapi tersebut dipastikan positif terkena wabah PMK berdasarkan hasil pemeriksaan dari laboratorium Balai Veteriner Lampung," ujar Syarkawi.
Diduga ke depan penyebaran wabah PMK yang menyerang ternak masyarakat ini masih berpotensi akan terus menyebar.
Potensi penyebarannya bisa saja melalui penularan melalui perantara, seperti manusia dan bahkan melalui udara.
Melalui manusia misalnya dari kunjungan ke tempat sapi yang terkena wabah PMK, kemudian berkunjung lagi ke ternak yang lain.
Dalam kasus ini penyebaran berpotensi melalui virus yang menempel pada pakaian, sepatu, topi dan barang-barang yang diduga telah tertempel virus PMK.
"Bahkan lewat udara itu jangkauannya bisa menjangkau jarak sampai 10 Kilometer (KM). Namun semakin jauh jaraknya, tentu potensi tertularnya juga semakin kecil," kata Syarkawi.
Sementara itu, sejauh ini Syarkawi menyebutkan dari ratusan ternak berkuku belah yang dilaporkan telah terjangkit wabah PMK ini semuanya hanya sapi.
Sedangkan untuk hewan ternak lain seperti kambing, domba, ataupun kerbau hingga saat ini masih belum ada yang dilaporkan terjangkit wabah PMK.