Harga Daging Masih Stabil, Wabah PMK Justru Pengaruhi Daya Beli Masyarakat di Bengkulu
Dampak adanya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak, penjualan daging sapi di sejumlah pasar di Bengkulu terlihat lesu.
Penulis: Kartika Aditia | Editor: Yunike Karolina
Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Kartika Aditia
TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Dampak adanya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak, penjualan daging sapi di sejumlah pasar di Bengkulu terlihat lesu.
Tak hanya itu, penjual daging mengaku mengalami penurunan omset penjualan akibat adanya wabah PMK.
Dampak wabah PMK ini sebagaimana dikatakan oleh Alwi, penjual daging yang ada di Pasar Panorama Bengkulu.
"Ada, pengaruh, sebelumnya lebih banyak yang beli. Sekarang jadi agak sepi pembeli," ujar Alwi saat dijumpai TribunBengkulu.com, Minggu (19/6/2022).
Kendati mempengaruhi daya beli, Alwi mengatakan, wabah PMK yang sedang marak belum mempengaruhi stok ketersediaan daging di Bengkulu.
Baca juga: Ternak yang Terjangkit PMK Bisa Disembuhkan, Ini Imbauan untuk Panitia Kurban Idul Adha
Baca juga: Walau Stok Menipis dan Harga Naik Akibat Wabah PMK, Sapi Kurban untuk Idul Adha Masih Aman
Dikatakan Alwi, harga daging saat ini masih ia jual dengan harga Rp 140 ribu per kilogram.
Menurutnya, kenaikan harga daging sapi justru terjadi ketika menjelang Hari Raya Idul Fitri 1443 H.
"Naik banyak itu kalau mau lebaran aja," terang Alwi.
Meski begitu, ia tetap khawatir lantaran masyarakat yang biasanya berlangganan membeli daging sapi memilih untuk tidak membeli karena merasa takut dengan wabah PMK.
Namun, ia mengatakan masih ada orang yang membeli setiap harinya walau tidak seramai dulu.
"Sebelumnya bisa sampai 30 orang perhari, sekarang berkurang, tapi masih ada aja yang beli walau sepi," sambung Alwi.
Terkait wabah PMK yang saat ini sedang merebak, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bengkulu, Ardiansyah mengimbau kepada masyarakat untuk tidak khawatir.
Menurutnya, penyakit PMK pada hewan ternak masih bisa disembuhkan.
"Menurut ahlinya, PMK itu tidak terlalu perlu ditakuti ya, karena masih bisa disembuhkan. Maka jangan terlalu ditakutkan ya, untuk masyarakat umum," ujar Adriansyah saat dijumpai Tribun Bengkuku.com, Kamis (16/5/2022)
Ia juga mengatakan hewan ternak yang terkena wabah PMK masih aman untuk dikonsumsi.
