Tragedi Satu Keluarga Diracun

Keluarga Tak Menyangka Farida Dibunuh Wowon Cs, Setelah Diberi Tahu Polisi

Farida tenaga kerja wanita (TKW) yang menjadi salah satu korban pembunuhan Wowon Cs.

Editor: Hendrik Budiman
Tribunnews.com
Kolase temuan lubang dan Wowon.Polisi menemukan dua lubang baru di Bekasi dan Cianjur, diduga disiapkan Wowon untuk korban selanjutnya. 

Dari foto yang diterima, tersangka Solihin alias Duloh merupakan pelaku yang paling tua yakni berumur 63 tahun.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan tersangka Wowon Erawan alias Aki ternyata mempunyai enam istri.

"Untuk perkembangannya ada beberapa secara kuantitas angka mengatakan ada istri daripada tersangka Wowon ada 6 orang, itu tentu juga butuh proses pendalaman," kata Trunoyudo kepada wartawan, Jumat (20/1/2023).

Meski begitu, Trunoyudo mengatakan jika kebenaran soal enam istri Wowon itu harus dibuktikan dengan pencatatan administratif.

"Melalui apa? Tentu pendukungnya adalah administratif dari Disdukcapil misalkan di catatan RW sampai dengan kelurahan setempat atau kepala desa, ini perlu didukung. Namun ini menjadi catatan tim penyidik," ucapnya.

Dari informasi yang dihimpun, keenam istri Wowon adalah Wiwin, Ende, Heni, Iis, Halimah, dan Ai Maemunah.

Dari sejumlah istri Wowon itu, tiga diantaranya tewas dibunuh.

Mereka adalah Wiwin, Halimah dan Ai Maemunah.

Halimah sendiri diketahui ternyata ibu dari Ai Maemunah.

Sebelum menikahi Maemunah, Wowon ternyata menikahi Halimah.

Namun singkat cerita Halimah tewas dibunuh oleh partner in crime Wowon yakni Solihin alias Duloh di Cianjur Jawa Barat.

Lalu, akhirnya Wowon menikahi Maemunah hingga akhirnya tewas diracun di Bekasi, Jawa Barat.

Sementara istri Wowon bernama Wiwin juga dibunuh dan dikubur di satu lubang dengan ibunya bernama Noneng.

Pelaku Juga Habisi 4 Orang di Cianjur

Satu keluarga yang tewas keracunan di Ciketing Udik, Bantargebang, Kota Bekasi merupakan korban pembunuhan berencana.

Hal tersebut disampaikan Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko, kepada wartawan pada Kamis (19/1/2023).

Trunoyudo mengatakan, bahwa kepolisian menemukan ada unsur pidana dalam kasus tersebut.

"Kasus Bekasi merupakan tindak pidana yang mengarah kepada pembunuhan berencana," kata Trunoyudo.

Sekedar informasi satu keluar tersebut terdiri lima orang, yakni Ai Maimunah (40) dan NR (5), serta Ridwan Abdul Muiz (23), Muhammad Riswandi (17), dan Muhammad Dede Solehudin (34).

Tiga dari lima korban meninggal dunia, yakni Ai Maimunah, Ridwan Abdul Muiz, dan Muhammad Riswandi.

Ketiganya memiliki hubungan ibu dan anak.

Pihak Ditkrimum Polda Metro Jaya yang akan menyampaikan lebih lanjut saat konferensi pers pada Kamis sore nanti.

"Saat konferensi pers akan disampaikan nanti di Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya," tuturnya.

Sebelumnya, Polisi menangkap tiga orang terduga pelaku dalam kasus keracunan satu keluarga tersebut berinisial, WWN, DS, dan MDS.

WWN merupakan suami baru AI Maimunah, sekaligus ayah kandung NR

Hal itu disampaikan Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko, kepada wartawan, Selasa (17/1/2023).

"Ada tiga orang (yang ditangkap)," kata Trunoyudo.

Dari ketiga pelaku, dua di antaranya ditangkap di Cianjur dan satu di Jakarta.

Motif Tragedi Pembunuhan Berantai Satu Keluarga di Bekasi

Kasus pembunuhan berencana di Kota Bekasi ternyata menggiring polisi ke kasus pembunuhan lain yang terjadi di Kabupaten Cianjur.

Reserse dan Polda Metro Jaya, bersama tim Pusat Laboratorium Forensik Polri berangkat ke Kampung Babakan Mande, Desa Gunungsari, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur untuk membongkar pekarangan rumah WWN.

Di pekarangan rumah itu polisi menemukan 4 jenazah.

Keempat jasad terdiri dari tiga orang dewasa berinisial N, W, F, dan satu balita berinisial B.

Jasad keempat korban ditemukan usai polisi membongkar halaman rumah milik pelaku DS dan WWN.

Jasad N dan W kabarnya ditemukan di halaman rumah DS.

Sedangkan jasad B ditemukan di kediaman pelaku W, dan jasad F di dekat kontrakan sekitar.

Keempat korban diduga dibunuh dengan cara yang sama, yakni dicekik.

Usai membunuh, pelaku lalu menguburkan jasad para korbannya di lokasi tersebut.

Para pelaku saat ini berada di tahanan Polda Metro Jaya dan masih dimintai keterangannya secara intensif.

Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran mengungkapkan, para pelaku tega meracun keluarganya sendiri karena para korban mengetahui tindak pidana yang dilakukan sebelumnya oleh pelaku.

"Para tersangka diketahui telah melakukan tindak pidana lain. Mereka melakukan serangkaian pembunuhan dengan motif janji-janji yang dikemas dengan kemampuan supranatural, menjanjikan orang menjadi sukses dan kaya," ujar Fadil dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Kamis (19/1/2023).

Tercatat, para pelaku sebelumnya telah membunuh 4 orang.

Keempatnya merupakan orang yang hendak sukses dan kaya dengan meminta bantuan WWN dan DS.

Namun, karena kekayaan tak kunjung datang, para korban menagihnya kepada WWN dan DS.

Pada saat itulah, pelaku menghabisi nyawa korban-korbannya dengan cara diracun.

Para pelaku pun khawatir istri dan anaknya membocorkan tindakan pembunuhan dan penipuan yang telah dilakukan.

Oleh sebab itu, ketiga pelaku tega menghabisi nyawa keluarganya sendiri dengan menaruh racun berupa pestisida di minuman kopi.

"Keluarga dekat ini dianggap berbahaya. Karena mereka (pelaku) melakukan tindak pidana lain berupa pembunuhan dan penipuan terhadap korban lain," papar Fadil.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved