Heboh Isu Penculikan Anak
'Ngaku Terpaksa Damai' Isi Surat Damai 5 Sales Jaket Asal Garut Dituduh Penculik Anak di Muratara
Hal ini diungkap Dadang Wahyudin (49) satu dari lima pria Garut penjual jaket yang menjadi korban hoaks penculikan di Kabupaten Muratara.
"Gimana gitu kan sekarang saya mau buktiin, mau tuntas gimana gitu biar beres, biar gak imbasnya ke orang lain, sama kan dari Garut juga banyak yang jualan," lanjut Dadang.
Saat ini, ia mengaku masih trauma dengan peristiwa yang hampir merenggut nyawa di Kabupaten Musi Rawas Utara itu.
Dadang tidak menyangka, usaha berjualan jaket kulit yang sudah dijalaninya selama 16 tahun itu menimbulkan cerita yang tidak akan pernah ia lupa sepanjang hidupnya.
"Selain ke Sumatera saya sudah kemana-mana, Jawa Bali. Sudah 16 tahun jualan kayak gini, ya namanya juga nasib mungkin harus seperti ini," ungkapnya.
Meski begitu, Dadang mengaku sangat bersyukur bisa kembali pulang ke kampung halamannya di Kecamatan Sukawening, Kabupaten Garut dengan selamat.
Kini laki-laki tiga orang anak itu tinggal menunggu dua temannya yang masih diperjalanan pulang ke Kabupaten Garut.
"Semoga ada hikmahnya, terimakasih kepada semua pihak yang sudah membantu, ke depannya saya mau proses hukum tetap berlanjut," ujarnya.
Ketua DPRD Hingga Bupati Minta Maaf
Atas tindakan aksi main hakim sendiri yang dilakukan warganya terhadap 5 sales jaket asal Garut, Jawa Barat, Ketua DPRD hingga Bupati Muratara menyampaikan permintaan maaf.
Ketua DPRD Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Efriyansyah, turut prihatin atas kejadian main hakim sendiri yang dialami lima warga Garut, Jawa Barat.
"Saya sangat prihatin dengan kejadian itu. Saudara kita dari Garut sedang berdagang pada saat itu menjual jaket terjadi kesalahpahaman dengan warga kita," kata Efriyansyah dikutip dari TribunSumsel.com, Minggu (12/2/2023).
Berdasarkan hasil penyelidikan kepolisian, kejadian tersebut bukanlah disengaja, tetapi kesalahpahaman antara warga dan korban.
Ia mengingatkan agar masyarakat Muratara untuk menjadikan ini pelajaran kedepannya lebih hati-hati dan teliti supaya kejadian serupa tak terulang lagi.
Baca juga: Korban Pembacokan di Kepahiang Gegara Soal Jemuran Meninggal Dunia Usai Dirawat di Rumah Sakit
"Kami berharap kepada khususnya korban, masyarakat Garut dan pemerintah Garut bisa memaafkan perihal yang sudah terjadi, semoga kedepan kita semua saling menyadari," pinta Efriyansyah.
Sementara itu, Bupati Muratara Devi Suhartoni juga menyayangkan aksi main hakim sendiri yang dilakukan warganya terhadap 5 pria pedagang jaket kulit asal Garut.
| Kapolres Bantah 5 Sales Jaket Asal Garut Dituduh Penculik Anak di Muratara Dipaksa Damai |
|
|---|
| Ketua DPRD Hingga Bupati Minta Maaf Soal 5 Sales Asal Garut yang Dituduh Penculik Anak di Muratara |
|
|---|
| 5 Sales Jaket Asal Garut Diberi Rp 30 Juta Korban Hoax Penculikan Anak di Muratara |
|
|---|
| Dituduh Komplotan Penculik Anak, 5 Sales Jaket Asal Garut Diamuk Massa dan Dijarah di Muratara |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bengkulu/foto/bank/originals/Lima-pria-yang-kadi-korban-karena-dituduh-pelaku-penculikan-anak-di-Muratara.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.