Paman Bunuh Keponakan
Keluarga Ungkap Pelaku Pembunuhan Keponakan di Seluma Dikenal Pendiam
MI (40) pelaku pembunuhan yang sekaligus paman korban dikenal warga sangat pendiam dan tidak suka bergaul dengan masyarakat.
Penulis: Ahmad Sendy Kurniawan Putra | Editor: Hendrik Budiman
Bahkan, pihak keluarga tidak menyangka bahwa komunikasi yang dilakukan tersebut merupakan komunikasi terakhir korban bersama keluarga.
"Sangat tidak disangka korban akan meninggal dibunuh, apalagi telepon atau komunikasi Kamis (13/4/2023) malam itu adalah yang terakhir," ungkap Kakak Korban.
Ditambahkan Eric, korban sudah lama memiliki kebun dan tinggal di sana. Hal tersebut memang turun temurun dari garis sang ayah yang sudah mencari nafkah dengan cara berkebun di Kabupaten Seluma.
"Sudah lama, kalau 8 tahun mungkin sudah lebih (berkebun di Seluma). Karena di sanalah tempat mencari nafkah. Kebun sendiri, memang turun temurun diwariskan oleh orang tua lalu mereka mengembangkan dengan sedikit-dikit membeli lahan di sana," jelas Eric.
Motif Gara-gara Minyak
Motif paman tega membunuh keponakan itu hanya karena titipan minyak bensin korban tak dibawa oleh Mi.
Tahirman (45) tetangga kebun korban mengatakan, terjadinya insiden ini berawal dari korban yang mendatangi pelaku di kebunnya.
Korban menanyakan titipan minyak bensin yang dititipkan pada pelaku, namun titipan minyak bensin tersebut tidak dibawa oleh pamannya tersebut.
"Kesal inilah korban marah pada pelaku ini. Sehingga terjadi cek cok mulut antara korban dan pelaku," terang Tahirman, kepada TribunBengkulu.com, Jumat (14/4/2023).
Cekcok mulut keduanya ini kata Tahirman, akhirnya berujung perkelahian di kebun pelaku tersebut.
Saat berkelahi tersebut, korban semakin emosi dan kesal, sehingga korban mengeluarkan pisau untuk membacok pelaku.
"Pisau yang melukai dan membunuh korban itu adalah pisau milik korban sendiri. Bukan milik pelaku," kata Tahirman.
Saat berkelahi ini tambah Tahirman, keduanya sama-sama sudah tersulut emosi.
Namun naas bagi korban, dirinya berhasil ditikam oleh pelaku dengan pisau miliknya sendiri yang berhasil direbut dari korban.
"Saat kami temukan pisau itu masih menancap di punggung korban. Istrinya sendiri yang melepaskan pisau tersebut," sampai Tahirman.
Setelah pisau dilepaskan, barulah warga mengevakuasi jasad korban. Dengan ditandu, jasad korban dibawa oleh warga ke Pekan Karet tempat penjemputan yang ditempuh selama 3 jam jalan kaki.
| Paman Bunuh Keponakan di Kawasan Perkebunan Seluma Bengkulu Diganjar Pasal Berlapis |
|
|---|
| Polres Seluma Amankan Pisau Pelaku Pembunuhan Keponakan oleh Paman Sendiri di Seluma |
|
|---|
| Sebelum Tewas Dibunuh Paman, Korban Sempat Telepon Ibu Kabarkan Tak Bisa Pulang Lebaran |
|
|---|
| Usai Bunuh Ponakan, Pelaku Pembunuhan di Seluma Bengkulu Serahkan Diri ke Polisi |
|
|---|
| Tinggal Berdekatan, Keluarga Paman yang Bunuh Keponakan di Bengkulu Diungsikan Sebelum Jenazah Tiba |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bengkulu/foto/bank/originals/Kondisi-rumah-duka-saat-jenazah-korban-pembunuhan-paman.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.