Viral di Media Sosial

Mahfud MD Tak Mau Bocorkan ke Publik Kesalahan Syarifah, Minta Siswi SMP Jambi Itu Temui Dirinya

Menkopolhukam Mahfud MD tetap berpegang teguh pada pernyataanya yang menyebut Syarifah Fadiyah Alkaff bersalah.

Penulis: Kartika Aditia | Editor: Hendrik Budiman
Kolase TribunBengkulu.com/Tribunnews dan Twitter @partai_socmed
Mahfud MD (kiri) dan Syarifah Fadiyah Alkaff (kanan). Mahfud MD tegaskan dirinya tak mau bocorkan ke publik keslalah Syarifah dan minta siswi SMP di Jambi itu temui dirinya jika ingin tahu alsannya. 

Kasus siswi SMP di Jambi, Syarifah Fadiyah Alkaff, dilaporkan ke polisi usai mengkritik Pemerintah Kota Jambi, sebelumnya langsung ditanggapi Mahfud MD.

Lewat akun Twitternya, @mohmahfudmd, Mahfud mengatakan, akan berkoordinasi dengan Komisi Perlindungan Anak, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, serta Kompolnas untuk mendampingi Syarifah Fadiyah Alkaff.

Kronologi Awal Kasus Syarifah yang Kini Terus jadi Sorotan

Kasus ini bermula dari sejumlah video yang diunggah di akun Instagram dan TikTok Fadiyah, @fadiyahalkaff.

Dari beberapa videonya, siswi SMP ini memprotes aktivitas sebuah perusahaan yang telah merusak rumah neneknya.

Syarifah membuat sejumlah video yang mengkritik Wali Kota Jambi Syarif Fasha dan salah satu perusahaan karena diduga melanggar Perda Nomor 4 Tahun 2017 Tentang Angkutan Jalan.

Pelanggaran Pemkot Jambi dan perusahaan tersebut menurut Syarifah setelah penandatanganan nota kerja sama dengan surat nomor 02/PKS/HKU2019.

“Saya menyuarakan untuk keadilan nenek saya, seorang pejuang kemerdekaan RI yang dizalimi rumah dan sumurnya dirusak berkali-kali oleh perusahaan China yang bekerja sama dengan Pemkot Jambi yang tidak bertanggung jawab ini," ujar Fadiyah, dalam salah satu videonya.

Baca juga: Abu Bakar Klaim Chat WA Minta Pemkot Bikin Jera Siswi SMP Syarifah Fadhiyah Alkaff Hanya Iseng

Ia mengatakan, selama hampir 10 tahun, Pemkot Jambi mengizinkan truk bertonase 20 ton lebih melewati jalan warga hingga membuat rumah neneknya, Habsah, rusak.

Padahal, jalan tersebut hanya diperuntukan bagi kendaraan berbobot 5 ton.

Dia juga mengkritik perusahaan yang semestinya menjadi perusahaan yang fokus pada pembangkit listrik tenaga uap, tapi malah menjadi perusahaan kayu hutan.

“Akibat dari mobil bertonase besar yang melebihi kapasitas jalan. Selain dari rusaknya hutan yang menjadi gundul dan hilangnya habitat hewan, sehingga jadi longsor, banjir, bahkan setiap tahun hampir terjadi kebakaran hutan dan lahan," kata Syarifah.

"Dan juga merusak rumah dan sumur nenek Habsah. Berkali-kali beliau perbaiki sendiri tanpa ada bantuan dari perusahaan tersebut,” kata lanjutnya.

Syarifah kemudian mengunggah video lainnya berjudul "Klarifikasi Surat dari Kerajaan Firaun Pemkot Jambi".

Dalam video terset, Syarifah menjawab sejumlah klarifikasi yang sebelumnya disampaikan Pemkot Jambi.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved