BREAKING NEWS: Baru Tiba, 1 Jemaah Haji asal Kota Bengkulu Meninggal Dunia di RSMY

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Jiafni Rismawarni 

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Kabar duka menyelimuti kedatangan jemaah haji Provinsi Bengkulu Kloter 4 Bengkulu atau Kloter 10 Padang di Bandara Fatmawati Soekarno, Rabu malam (26/7/2023).

Lantaran ada 1 jemaah haji asal Kota Bengkulu yang meninggal dunia, usai tiba di Bumi Raflesia. 

Kabar ini pun dibenarkan oleh, Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah DR. H. Intihan, M.H. Ia menjelaskan bahwa meninggal jemaah ini, bukan dikarenakan kelelahan. 

"Innalilahi wa innailaihi roji'un, telah berpulang ke Rahmatullah Bapak Syaiful Akman Sa'awar,SH baru tiba dari pulang ibadah haji. Semoga amal ibadah beliau diterima disisi Nya," kata Intihan, Kamis (27/7/2023). 

Senada dengan itu, Kepala Kemenag Kota Bengkulu Dr Sipuan melalui Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah, H Ramadhan Subhi, menyampaikan, almarhum sempat dilarikan ke Rumah Sakit Daerah M Yunus (RSMY) untuk menjalani perawatan.

"Dari pesawat langsung diopname di RS, namun malam tadi telah dipanggil Allah SWT, pukul 21.45 WIB," jelas Ramadhan. 

Baca juga: Cara Daftar Haji di Bengkulu Lengka dengan Persyaratan dan Rincian Biayanya dan Lama Masa Tunggu

Kemudian sekitar pukul 03.00 WIB Kamis 27 Juli 2023, almarhum sudah dibawa pulang oleh pihak keluarga. Dan telah disemayamkan di rumah duka, di Jl. Timur Indah Kel Sidomulyo Kota Bengkulu.

"Almarhum, tidak ada riwayat penyakit. Menurut istrinya satu hari sebelum pulang ke tanah air beliau saki perut," papar Ramadhan. 

Untuk diketahui, almarhum tergabung dalam Kloter 4 Bengkulu atau Kloter 10 Padang. Bersama 388 orang, terdiri dari 16 orang asal Kota Bengkulu, 200 orang dari Kabupaten Bengkulu Utara, dan 169 orang dari Kabupaten Mukomuko.

Untuk kloter 4 ini jemaah meninggal dunia di Arab Saudi sebanyak 5 orang, 4 orang jamaah dari Bengkulu Utara, dan 1 orang Mukomuko.

Adapun jemaah haji yang meninggal asal Bengkulu Utara adalah Hj. Suratin Suradi Tawijo binti Suradi (66 tahun), H. Zainal Muchtadin bin Djuaeni (78 tahun), Hj. Waryanti Warsono Sarwono binti Warsono (52 tahun), Hj. Kam Sana Salma binti Radigan (83 tahun), dan H. Suwardi bin Madnurji (83 tahun) asal Mukomuko.