Viral Pemecatan Reza Guru SD di Bogor

Fakta-fakta Guru SD di Bogor Dipecat Gegara Adukan Pungli, Jabatan Kepsek Kini Dicopot Walikota

Seperti yang diketahui, Reza sebelumnya membongkar dugaan pungutan liar (pungli) saat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2023.

Editor: Kartika Aditia
TrbunnewsBogor/Kolase Twitter
Sosok Reza, Guru Honorer SD di Bogor. Fakta-fakta Guru SD di Bogor Dipecat Gegara Adukan Pungli, Jabatan Kepsek Kini Dicopot Walikota 

TRIBUNBENGKULU.COM - Kisah guru di Bogor bernama Mohammdad Rezza Ernanda kini menyita perhatian publik.

Pasalnya, guru yang kerap di sapa Reza itu dipecat lantaran mengadukan pungli viral di media sosial.

Seperti yang diketahui, Reza sebelumnya membongkar dugaan pungutan liar (pungli) saat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2023.

Namun tak lama setelah itu Reza dipecat, tepatnya pada 13 Sepetember 2023.

"Saya dipanggil kemarin, kepala sekolah memberi surat pemberhentian tanpa ada surat peringatan," ujar Reza dikutip TribunBengkulu.com dari TribunnewsBogor.com, Kamis (14/9/2023)

Berikut fakta-fakta Reza, guru SD di Bogor dipecat setelah adukan pungli.

- Kronologi

Pemecatan guru honorer SDN Cibeureum 1 terjadi setelah Reza diminta memberikan keterangan oleh Inspektorat Kota Bogor terkait laporan dugaan pungli dalam PPDB yang dilakukan oleh kepala sekolah.

Beberapa hari setelah pemeriksaan oleh Inspektorat, kepala sekolah memutuskan untuk mengakhiri hubungan kerja Reza sebagai guru di SDN Cibeureum 1 mulai tanggal 13 September 2023.

Dalam surat pemecatan yang beredar, Reza dipecat atas dua alasan utama.

Pertama, dia diberhentikan karena dianggap mengambil data pribadi Whatsapp kepala sekolah tanpa izin, yang menyebabkan konflik internal antara kepala sekolah dan guru-guru lainnya.

Kedua, pemecatan juga disebabkan oleh ketidakloyalan, kurangnya integritas, dan ketidakpatuhan terhadap pimpinan (kepala sekolah).

- Ratusan Siswa Gelar Aksi Tolak Pemecatan

Ratusan pelajar SD Negeri 1 Cibeureum yang berlokasi di Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor beserta puluhan orang tua murid tolak pemecatan salah satu guru di sekolah tersebut.

Dalam proses perpisahannya ratusan pelajar tersebut menangis, memeluk sembari meneriakkan penolakan terhadap pemecatan salah satu gurunya tersebut.

Bahkan tidak sedikit pelajar yang membawa kertas dengan berbagai macam tulisan penolakan atas pemecatan.

Selain itu, puluhan orang tua murid pun turut menggeruduk ruangan kepala sekolah SD Negeri Cibereum 1 itu dan turut menyuarakan penolakan terhadap Mohamad Reza Ernanda.

Baca juga: Nasib Kepsek yang Akal-akalan Pecat Reza Guru SD di Bogor, Kini Dicopot Gegara Terima Gratifikasi

Salah satu pelajar, Lupi mengatakan, penolakan tersebut karena tidak ada kebenaran yang ditegakkan oleh pihak sekolah.

"Guru saya mau dipecat, gara-gara tidak ada kebenaran," ujarnya pada TribunnewsBogor.com, Rabu (13/9/2023)

Tangis dan penolakan keras dari ratusan pelajar SD tersebut karena menurutnya Mohamad Reza Ernanda merupakan guru yang berkualitas.

"Padahal ngajarnya bagus, bukan cuma ngajar tapi bisa sambil bermain, gurunya seru ngajarnya berkualitas," jelasnya.

Dirinya beserta ratusan siswa lainnya mengaku berat ditinggalkan salah satu guru favoritnya tersebut.

- Walikota Bogor Turun Tangan

Wali Kota Bogor, Bima Arya mendatangi SD Negeri 1 Cibeureum usai mendengar adanya penolakan dari ratusan siswa serta puluhan orang tua murid soal dipecatnya salah satu guru honorer favorit di sekolah tersebut.

Menurutnya pemecatan guru honorer favorit bernama Mohamad Reza Ernanda itu dilatarbelakangi oleh adanya dugaan pungli yang dilakukan oleh kepala sekolah setelah adanya investigasi yang dilakukan oleh inspektorat.

Selain itu, menurutnya pemecatan sepihak ini karena Mohamad Reza Ernanda dinilai tidak mematuhi kepala sekolah SD Negeri 1 Cibeureum.

"Ini berawal dari ada dugaan pungli yang diduga oleh kepala sekolah, dugaan ini kemudian di investigasi oleh pemerintah kota oleh inspektorat, kemudian kepala sekolah memberhentikan salah seorang guru honorer Pak Reza karena dianggap tidak mematuhi kepala sekolah dan dianggap juga mengakses data pribadi dari WhatsApp kepala sekolah kemudian diberhentikan," kata Bima Arya pada Wartawan, Rabu (13/9/2023).

- Jabatan Kepala Sekolah Dicopot

Bima Arya menegaskan, kepala sekolah tersebut terbukti telah menerima suap atau gratifikasi.

Atas dasar itu lah Wali Kota Bogor mencopot jabatan kepala sekolah yang melakukan gratifikasi tersebut.

"Kepala sekolah sendiri telah di BAP oleh inspektorat dan terbukti telah menerima gratifikasi jadi diberikan sanksi untuk bergeser diberhentikan sebagai kepala sekolah dan nanti akan ditetapkan sanksinya seperti apa," lanjutnya.

Selain memberhentikan Kepala Sekolah Bima Arya juga membatalkan keputusan pemecatan guru honorer favorit Mohamad Reza Ernanda.


- Pengakuan Kepala Sekolah

Kepala Sekolah SD Negeri Cibeureum 1 Kota Bogor Nopi Yeni pun sudah mengakui perihal kecurangan itu.

Nopi bercerita pada Wali Kota Bima Arya sempat didatangi sejumlah wali murid.

Mereka inilah yang diduga telah memberi suap pada Nopi Yeni

"Ada beberapa yang dekat-dekat tinggal di sini, memohon kepada saya," kata Kepsek SD di Bogor pada Bima Arya.
Kata Nopi Yeni, mereka memohon agar anaknya bisa tetap mendaftar.

"Terus saya bilang ' gak bisa sudah tutup'," katanya.

Selang beberapa hari, pemberi suap ini kembali mendatangi kepala sekolah.

"Ya sudahlah akhirnya saya masukin," kata Nopi.

Baca juga: Akal-akalan Kepsek Nopi Yeni Pecat Reza Guru SD di Bogor Gegara Tak Terima Diadukan Soal Pungli PPDB

Baca juga: Susanto Pria Lulusan SMA Jadi Dokter Gadungan Sudah Lakukan 7 Kali Penipuan, Pernah Jadi Dirut RS

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved