Perundungan Siswi SMP di Kota Bengkulu

Siswi SMP di Kota Bengkulu Korban Perundungan Masih Jalani Perawatan, Alami Cedera Kepala

Korban sudah melakukan pemeriksaan dengan CT scan. Hasilnya, ada cedera di bagian kepala, dan radang di tulang tenggorokan.

|
Penulis: Romi Juniandra | Editor: Yunike Karolina
HO TribunBengkulu.com/Keluarga Korban
Korban perundungan dan pengeroyokan saat menjalani pemeriksaan, Senin (2/10/2023) lalu. Dari CT scan, korban mengalami cedera kepala dan radang tenggorokan. 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Romi Juniandra

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - AL, siswi SMP di Kota Bengkulu yang menjadi korban bullying (perundungan) dan pengeroyokan oleh teman satu sekolah kini masih harus menjalani perawatan.

Korban sudah melakukan pemeriksaan dengan CT scan. Hasilnya, ada cedera di bagian kepala, dan radang di tulang tenggorokan.

"Radang di tulang tenggorokan ini diketahui saat ponakan kami mengeluhkan sesak napas," kata tante korban, Ria kepada TribunBengkulu.com, Kamis (5/10/2023).

Terakhir, korban menjalani perawatan di rumah sakit (RS) pada Senin (2/10/2023) kemarin. Saat itu, korban kembali masuk sekolah, namun terpaksa pulang kembali masih sakit.

Pukul 13.00 WIB siang, korban kemudian diperiksa di rumah sakit. Korban dan keluarga menginginkan rawat inap, namun karena terkendala administrasi, korban kemudian diputuskan rawat jalan.

Korban sendiri masih akan diperiksa kesehatan pada Jumat (6/10/2023) besok, karena masih mengeluhkan sakit kepala.

"Besok konsultasi karena kepala masih sakit. Kalau disuruh CT scan ulang, mungkin akan CT scan," ujar Ria.

Korban juga disebutkan masih trauma akibat peristiwa bullying dan pengeroyokan ini. Saat malam hari, korban sering menangis, karena teringat dengan kata-kata dari para pelaku yang merupakan teman satu sekolah.

Keluarga sendiri sudah berusaha menghibur dan menyemangati korban, terutama soal fisik yang dibully oleh teman satu sekolah ini.

Sementara, karena tidak menemui titik temu saat mediasi, keluarga korban telah melaporkan hal ini ke kepolisian pada Sabtu (30/9/2023) kemarin.

Lalu, pada Rabu (4/10/2023) kemarin, 2 teman korban yang menjadi saksi pengeroyokan korban juga telah memberikan kesaksian kepada pihak kepolisian.

Kejadian tersebut terjadi sekitar 1 minggu yang lalu, saat itu korban yang sedang lewat dirundung dengan perkataan yang kurang menyenangkan oleh salah satu siswa yang sama-sama duduk di kelas IX, namun berbeda kelas dengan korban.

Lalu akibat kejadian tersebut sempat terjadi ribut mulut antara korban dan salah satu pelaku.

Pada saat itu salah satu pelaku sempat melontarkan kalimat ancaman pada korban, dengan kata-kata "tunggu ajo kau yo, tengok ajo balik sekolah kelak".

Karena mengira kata-kata tersebut hanya sekedar ancaman saja, korban tidak memperdulikan ancaman tersebut.

Namun saat pulang sekolah, ternyata 7 orang teman sekolah korban sudah menunggu korban di luar sekolah.

Tanpa basa-basi 7 orang tersebut langsung melakukan pengeroyokan terhadap korban, hingga korban mengalami memar di beberapa bagian tubuhnya.

Baca juga: Arti Daddy Issues, Bahasa Gaul di Media Sosial Tentang Figur Ayah

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved