Duel Maut di Bengkulu Selatan

Polisi Dalami Keterlibatan Orang Lain Usai Tetapkan Een Tersangka Duel Maut di Bengkulu Selatan

Pasca Een Fernando (29) warga Desa Batu Kuning Kecamatan Ulu Manna, yang merupakan satu-satunya korban selamat dalam peristiwa duel maut tewaskan tiga

|
Ahmad Sendy Kurniawan Putra/TribunBengkulu.Com
Reka adegan reka ulang pembunuhan tewaskan 3 orang warga Bengkulu Selatan. Polisi Dalami Keterlibatan Orang Lain Usai Tetapkan Een Tersangka Duel Maut 2 vs 2 di Bengkulu Selatan 

Laporan Reporter TribunBengkulu.Com, Ahmad Sendy Kurniawan Putra

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU SELATAN - Pasca Een Fernando (29) warga Desa Batu Kuning Kecamatan Ulu Manna, Bengkulu Selatan yang merupakan satu-satunya korban selamat dalam peristiwa duel maut 2 vs 2 tewaskan tiga warga ditetapkan sebagai tersangka polisi dalami keterlibatan orang lain.

Kapolres Bengkulu Selatan AKBP Florentus Situngkir, S.IK didampingi Kasi Humas AKP Sarmadi, SH mengaku, jika sampai saat ini Tim Penyidik Polres Bengkulu Selatan terus melakukan pengembangan terhadap perkelahian duel maut yang membuat tiga orang meninggal dunia itu. 

"Sampai saat ini perkara ini masih didalami oleh Penyidik Sat Reskrim," ungkap Sarmadi, Kamis (26/10/2023).

Baca juga: Een Korban Selamat Duel Maut Tewaskan 3 Warga Bengkulu Selatan Ditetapkan Tersangka

Sementara, terkait adanya kemungkinan pelaku lain yang terlibat dalam perkelahian duel maut tersebut juga masih belum diketahui.

Sarmadi menyebutkan, semuanya masih dalam tahap penyidikan dan tersangka Een Fernando juga terus dilakukan pemeriksaan.

"Belum (pelaku lain, red). Sampai saat ini masih didalami. Tapi kalau penetapan tersangka sendiri memang karena sudah cukup bukti. Nanti kami informasikan lagi perkembangannya ya," ungkap Sarmadi.

Kronologi Kejadian

Duel maut dua lawan dua menewaskan 3 warga di Kabupaten Bengkulu Selatan Provinsi Bengkulu, Senin (14/8/2023).

Peristiwa duel maut dua lawan dua ini terjadi pada pukul 09.47 WIB, di lokasi hamparan Sawah Ulu Kurawan Desa Sebilo Kecamatan Pino Kabupaten Bengkulu Selatan.

Kepala Desa Ganjuh Yayan Maryadi membenarkan kejadian perkelahian antara dua keluarga berujung maut tersebut.

Saat ini pihaknya bersama dengan personel TNI-Polri tengah menuju lokasi untuk melakukan evakuasi terhadap korban duel yang meninggal dunia.

"Benar ada. Tapi untuk korban belum jelas siapa. Yang baru tau ini, Jono dan Dodi itu saudara merupakan warga Desa Padang Mumpo. Dan informasi 2 lagi Warga Desa Batu Kuning, tapi belum tahu namanya," ungkap Yayan.

Sementara, untuk menuju lokasi duel maut itu harus membutuhkan kendaran khusus yang telah dimodifikasi. 

"Jauh lokasi kejadian. Hanya bisa dijangkau menggunakan kendaraan khusus yang telah dimodifikasi," jelas Yayan.

Informasi sementara diperoleh, dari keempat orang yang terlibat perkelahian ini, 3 di antaranya meninggal dunia dan satu orang lagi masih hidup namun dalam kondisi kritis.

Sedangkan penyebab perkelahian yang melibatkan antar 2 keluarga ini belum diketahui pasti.

"2 orang bersaudara Jono dan Dodi meninggal dunia. Yang dua bersaudara lagi satu meningal satu dalam kondisi luka-luka," kata Yayan.

Saling Klaim Lahan Berujung Duel Maut

Pemicu duel maut antara Kani - Iin yang merupakan ayah dan anak dengan Jono-Dodi kakak adik diduga kuat karena permasalahan lama, saling klaim lahan persawahan.

Bahkan permasalahan ini sempat dimediasi namun gagal karena kedua keluarga keukeh dengan pendapatnya masing-masing.

Warga Desa Batu Kuning Ardianto menerangkan, pemicu perkelahian berujung maut ini diduga masih faktor permasalahan lama, yaitu saling klaim lahan sawah.

"Kalau cerita-ceritanya permasalahan lama. Saling akui lahan persawahan tempat lokasi kejadian tersebut," kata Ardianto yang juga merupakan Kades Batu Kuning Terpilih yang letak desanya bertetanggaan dengan desa yang menjadi TKP duel maut antara dua keluarga ini.

Sepengetahuannya juga, lahan persawahan tersebut memang milik keluarga Kani. Namun, kata Jono persawahan tersebut sudah dijual oleh salah seorang keluarga Kani.

Kemudian, permasalahan tersebut dilanjutkan pembuktian dengan memanggil orang yang diduga menjual lahan tersebut.

Setelah dipanggil dan dipertemukan, keluarga Kani yang disebut-sebut sudah menjual lahan sawah itu membantah pernyataan Jono, dan mengaku tidak pernah menjual lahan sawah ke Jono.

"Kalau ceritanya sawah tersebut sudah dibeli oleh orang tua Jono dari salah satu saudara Kani. Setelah dipertemukan dengan saudara Kani yang disebut menjual lahan kepada keluarga Jono, saudara Kani ini menyatakan tidak pernah menjualnya. Nampaknya, saling tidak terima terjadilah perkelahian ini," jelas Ardianto.

Kakak Adik Tewas

Ternyata tiga korban meninggal dunia usai duel maut antar 2 keluarga ini, dua di antaranya adalah kakak adik yaitu Dodi dan Jono warga Desa Padang Mumpo .

Sementara dua korban lagi ayah dan anak warga Desa Batu Kuning Kabupaten Bengkulu Selatan.

Sang ayah bernama Kani meninggal dunia dan anaknya bernama Iin kritis karena mengalami sejumlah luka yang berasal dari senjata tajam.

Iin yang dalam kondisi kritis kini dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Hasanuddin Damrah (RSHD) Manna.

Peristiwa duel maut ini terjadi pada pukul 09.47 WIB, di lokasi hamparan Sawah Ulu Kurawan Desa Sebilo Kecamatan Pino Kabupaten Bengkulu Selatan.

Informasi terbaru diperoleh Reporter TribunBengkulu.com di lapangan, perkelahian berujung maut ini diduga dipicu konflik lama antara dua keluarga, yaitu soal perebutan batas la

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved