Berita Seluma

Peringatan HGN 2023, Ketua IGI Seluma: Hak hingga Akses Jalan Masih Menjadi Keluhan

Hari Guru 2023: Guru Di Seluma Bengkulu Belum Merdeka, Mulai Dari Hak Sampai Akses Jalan Masih Menjadi Keluhan

Penulis: Yayan Hartono | Editor: Yunike Karolina
Ho TribunBengkulu.com
Seperti inilah nasib guru di daerah pelosok Seluma yang harus bertarung nyawa untuk sampai ke tempat mengajar. Jalan ini terus menjadi keluhan, dengan hak-hak yang selalu terabaikan. 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Yayan Hartono

TRIBUNBENGKULU.COM, SELUMA - Hari Guru Nasional (HGN) selalu diperingati setiap tahunnya. Di tahun 2023 ini HGN diperingati untuk yang ke 78 tahun.

Setiap tahunnya di momen peringatan hari guru selalu menjadi refleksi terhadap kinerja pahlawan tanpa tanda jasa ini. 

Beragam keluhan disampaikan oleh para guru. Khusus di Kabupaten Seluma disampaikan mulai dari hak-hak guru yang selalu telat sampai ke akses menuju jalan ke tempat mengajar pun disampaikan.

Walau ini terus menjadi keluhan, namun belum semua dapat dipenuhi. Sementara kewajiban terus dituntut selalu baik.

Peringatan HGN tahun 2023 ini mengusung tema "Bergerak Bersama, Rayakan Merdeka Belajar," sesuai edaran Kemendikbudristek Nomor 36927/MPK.A/TU.02.03/2023 tentang Pedoman Peringatan HGN 2023.

Ketua Ikatan Guru Indonesia (IGI) Kabupaten Seluma Fetry Harneli menyampaikan sebagai refleksi HGN tahun ini, kesejahteraan guru belumlah terjamin, masih banyak permasalahan yang menyandung hingga jaminan hak guru yang sering terabaikan.

"Guru saat ini masih diintervensi oleh pihak yang mempunyai jabatan dan kepentingan. Intervensi seperti terkait kebijakan hingga bagi-bagi jabatan struktural," ungkap Fetry. 

Dalam menjalankan profesi sebagai guru keluhnya belakangan ini banyak guru sulit mendapatkan hak-hak seperti Tunjangan Profesi Guru (TPG) dan Tunjangan Hari Raya (THR). 

"Untuk hak-hak guru ini prosesnya selalu lambat, hingga kami para guru harus berjuang untuk menuntut yang jelas-jelas sudah menjadi hak kami," kata Fetry. 

Selain hak, lanjutnya akses jalan menuju sekolah atau tempat pendidikan selalu menjadi keluhan. Ini bukan hanya dialami para guru tetapi juga siswa.

Seperti yang terjadi di Desa Simpang Kecamatan Seluma Utara. Jembatan gantung yang menjadi akses tak kunjung diperbaiki, selalu dibuai dengan janji-janji manis pejabat yang memastikan akan diperbaiki. 

"Mohon kepada pemangku kepentingan di Seluma ini. Perhatikan juga keluhan kami para guru, siswa dan wali murid," ujar Fetry. 

Terkait pemerataan guru, lanjutnya, memang telah dilakukan oleh Pemkab Seluma melalui Guru PPPK yang telah dilakukan rekruitmen.

Namun bukan perkara mudah perjuangan untuk mencapai sekolah yang menjadi tempat tugas.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved