Viral di Media Sosial

Minta Maaf ke Suami, Bailah Pengemis 'A Kasihan A' Ternyata Tak Alami KDRT, Keluarga Buka Suara

Kisah Bailah pengemis 'A Kasihan A' hingga kini masih viral di media sosial.

Editor: Kartika Aditia
Kolase TikTok
Minta Maaf ke Suami, Bailah Pengemis 'A Kasihan A' Ternyata Tak Alami KDRT, Keluarga Buka Suara 

TRIBUNBENGKULU.COM - Kisah Bailah pengemis 'A Kasihan A' hingga kini masih viral di media sosial.

Bahkan gaya Nailah saat mengemis kini banyak diparodikan oleh konten kreator di tiktok maupun instagram.

Sebelumnya, pengakuan Bailah terkait dirinya mendapat perlakuan KDRT dari sang suami sempat membuat heboh.

Bahkan tak sedikit warganet yang bersimpati terhadap cerita bailah dalam video di TikTok @wiliiesalim.

Namun baru-baru ini terungkap fakta jika pengemis 'A kasihan A' di Bogor ternyata tidak mengalami kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) oleh suaminya.

Padahal Bailah dan suami aslinya saling meyayangi.

Rumah tangga keduanya pun disebut akur saja selama ini.

Adapun hal tersebut diungkap oleh TikToker Donny Ramadhan yang datang langsung ke rumah Baliah.

Baliah merupakan warga Desa Ciasihan, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor.

Ia biasa mengemis di kawasan Gunung Salak Endah.

Menurut keluarganya, Ropik tak pernah memaksa Baliah untuk mengemis.

Baca juga: Viral Oknum Guru Diduga Paksa Murid Berinfaq Hingga Sengaja Rekam Agar Malu, Kini Diprotes Orangtua

"Nggak ada kata suruh," kata keluarga Baliah.

Bahkan Ropik juga tak pernah melakukan KDRT pada istrinya.

"Kekerasan tuh nggak ada sama sekali," tegasnya.

Ia pun mengungkap kalau Ropik merupakan disabilitas.

"Tuna wicara sama tuna rungu," ujarnya.

Meski memiliki keterbatasan, Ropik juga bisa bekerja meski tak memiliki pekerjaan tetap.

"Kerja serabutan, kalau ada yang nyuruh ya dikerjadin, cuma sehari Rp 30 ribu doang," jelas keluarganya lagi.

Menurut Baliah, uang itu tidak cukup untuk kebutuhan makan dan sekolah anaknya sehari-hari.

Keluarga pun mengaku sudah sering meminta Baliah untuk tidak mengemis di curug.

"Tapi kekeuh bibinya," kata keluarganya yang lain.

Bahkan keluarga pun mengaku tak bisa melarang penuh karena mereka juga butuh untuk sehari-hari.

"Karena kita juga kan nggak bisa ngasih 100 persen ke dia istilahnya," jelas keluarga.

Terkait masalah KDRT yang diungkap Baliah, keluarga memastikan hal itu tidak benar.

Baliah diduga mengatakan itu karena spontan.

Baca juga: Kronologi Jurnalis Tribun Ambon Dipukul Bos Bulog Saat Meliput, Anak Buah Juga Ikut Keroyok

Sebab diketahui kalau pengemis a kasian a itu juga sebenarnya memiliki kekurangan.

Baliah bisa berkomunikasi dengan orang, namun bahasanya agak sulit dipahami.

Sehingga apa yang dikatakannya soal sang suami itu tidak benar-benar ia rasakan.

"Kita lihat saja bahwa ngomong juga susah," jelas keluarga lagi.

Bahkan di depan banyak orang, Baliah mengaku kalau ia sangat menyayangi suaminya.

"Sayang ibu sayang," katanya sambil merangkul sang suami.

Pun dengan suaminya, meski tak bisa mendengar dan bicara, ia langsung spontan merangkul istrinya.

Bahkan Baliah kini sedang sakit hingga harus diinfus vitamin.

"Badannya lemes," katanya.


Sempat Ngaku Alami KDRT

Sebelumnya, Pengemis bernama Bailah itu mengaku jika dirinya terpaksa meminta-minta.

Ia juga mengakui jika dirinya sering mendapat perlakuan kasar dari sang suami yang bernama Ropik.

Bahkan, Bailah mengungkap jika dirinya ingin sang suami dipenjara.

Adapun hal tersebut diungkap oleh Bailah dalam konten TikTok @williesalim

Dalam video tersebut awalnya Willie Salim menanyakan apa keinginan Bailah.

"Sebutin apapun yang ibu mau langsung aku kabulin," kata Willie dalam vide tersebut.

Namun saat Wille menghitung satu sampai tiga, Bailah terus mengucap kalimat 'A Kasihan A'.

Hingga akhirnya Bailah mengatakn dirinya ingin masuk TV.

"Mau masuk TV, masuk video," kata Bailah.

"Ibunya kan kasihan, kenapa?" tanya Willie Salim.

Saat itulah Bailah mengatakn jika dirinya kerap dimarahi suami.

"Dimarahin suami, dipukul kepala, kakinya ditajongin, suaminya tobat," Kata bailah.

"Jahat banget, laporin aja ke polisi," Kata Willie.

Bailah pun langsung mengiyakan.

"Iya di penjara aja, uang saya diambil," ucap Bailah.

Berdasarkan informasi, Bailah tinggal di Desa Ciasihan, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor.

Ia tinggal bersama suaminya dan satu anaknya yang saat ini duduk di bangku kelas 5 SD.

Belakngan diketahui jika Ropik merupakan seorang tuna rungu.

Meski memiliki kekurangan fisik, ia diduga kerap melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) pada Baliah.

Baliah bahkan mengaku bahwa sebenarnya ia tak mau mengemis.

"Sebenarnya gak mau ngemis, disuruh suami," katanya.

Informasinya memang Ropik tidak memiliki pekerjaan.

Sekalinya bekerja pun informasinya uang tersebut tak diberikan pada Baliah.

"Suaminya gak kerja," kata Baliah.

Kepala Desa Ciasihan, Lilih pun mengatakan hal senada.

Menurut Lilih, Ropik sebenarnya bisa bekerja.

"Cuma gak bisa bicara aja," kata Lilih.

Ia mengatakan sudah berulangkali meminta Baliah tidak mengemis.

Namun Baliah berkukuh menjadi pengemis a kasian a.

"Dia agak kurang, jadi susah dikasih taunya," kata Liluh.

Baca juga: Penyebab Karaoke Orange di Tegal Terbakar Tewaskan 6 Pemandu Lagu, Api Diduga Dari Lantai 3

Sumber: TribunnewsBogor.com

Dapatkan juga informasi lainya di GoogleNews: Tribun Bengkulu

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved