Penemuan Bayi Perempuan

Fakta-fakta Pilu Bayi Dibuang Depan Panti Asuhan Bengkulu, Tak Menangis-Lahir Prematur

Sederet fakta-fakta pilu atas penemuan bayi perempuan dalam kardus yang dibuang depan Panti Asuhan Bumi Nusantara, Kota Bengkulu.

Penulis: Beta Misutra | Editor: Yunike Karolina
HO TribunBengkulu.com
Ada beberapa fakta-fakta pilu, atas kasus bayi dalam kardus dibuang di depan Panti Asuhan Bumi Nusantara di Kelurahan Kebun Beler Kecamatan Ratu Agung Kota Bengkulu. 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Beta Misutra 

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Sederet fakta-fakta pilu atas penemuan bayi perempuan dalam kardus yang dibuang depan Panti Asuhan Bumi Nusantara di Kelurahan Kebun Beler Kecamatan Ratu Agung Kota Bengkulu.

Fakta pertama, bayi yang berjenis kelamin perempuan tersebut dibuang oleh orangtuanya, pada hari yang sama dengan bayi tersebut dilahirkan.

Tanggal kelahiran sang bayi jelas tercatat dalam surat wasiat yang ditinggalkan orangtua bayi di dalam kardus tempat anak tersebut ditempatkan.

Bayi tersebut dilahirkan pada tanggal 7 Februari 2024, dan di tanggal itu pula sang bayi ditemukan oleh pihak pengurus panti asuhan.

Fakta kedua, sang bayi diduga sempat terjemur di bawah terik sinar matahari sekitar 2-3 jam lamanya.

Pasalnya bayi tersebut baru diletakan di depan panti asuhan, saat anak-anak yang ada di panti asuhan semuanya sudah berangkat ke sekolah.

Sedangkan saat itu pengurus panti asuhan baru menemukan bayi dalam kardus di depan panti asuhan tersebut sekitar pukul 11.00 WIB.

Fakta ketiga, saat ditemukan kondisi bayi sangat memperhatikan, yaitu dalam kondisi kulit badan mulai menghitam, akibat darah yang ada di tubuhnya mulai mengering.

Fakta keempat, bayi tersebut sudah diberi nama sebelum dibuang, dan terlahir prematur saat usia kandungan sang ibu baru sekitar 7 bulan.

Fakta tersebut tertulis dalam surat wasiat yang ditinggalkan orang tua bayi di dalam kardus tempat anak tersebut ditempatkan.

Fakta pilu kelima, sang bayi terpaksa dibuang oleh orangtuanya, karena saat ini orang tua sang bayi merasa kondisi ekonominya tidak akan mempu untuk membiayai sang bayi secara layak.

Fakta pilu yang terakhir, orang tua sang bayi berjanji akan kembali lagi mengambil sang bayi, apabila perekonomian mereka sudah berangsur membaik.

Diberitakan sebelumnya, kejadian penemuan bayi dalam kardus tersebut terjadi sekitar 2 hari yang lalu, tepatnya pada Rabu (7/2/2024) sekitar pukul 11.00 WIB.

Diceritakan pengurus panti asuhan Bumi Nusantara, Nur Hayati, bayi tersebut pertama kali ditemukan oleh dirinya saat akan menjemput anak panti pulang sekolah.

Namun tiba-tiba di depan panti asuhan, tempat di tangga masuk, dirinya melihat ada sebuah kotak kardus bekas kertas HVS.

Dia yang menyangka bahwa kotak tersebut berisi mainan anak-anak, kemudian berniat untuk mengangkat kotak tersebut ke dalam panti.

Akan tetapi alangkah terkejutnya Hayati saat melihat kardus tersebut ternyata berisi seorang bayi.

Saat ditemukan bayi tersebut hanya dibungkus oleh kain coklat yang diduga merupakan kain jilbab sang ibu bayi.

Terdapat juga sebuah surat wasiat hasil ketikan orang tua sang bayi, yang berpesan menitipkan anaknya agar dirawat oleh pihak panti asuhan.

Dirinya ditinggalkan dengan kondisi tali pusar yang hanya dijepitkan pada kain tersebut, dengan menggunakan jepitan baju.

Selain itu kulit tubuh sang bayi juga tampak menghitam, diduga akibat bekas darah yang mulai mengering di tubuh bayi.

"Saya tidak menyangka itu bayi, karena saat itu tidak ada suara tangisan sama sekali," ungkap Hayati, Jumat (9/2/2024).

Bahkan pihak pengurus panti asuhan sempat mengira jika sang bayi tersebut sudah tidak bernyawa lagi.

Pasalnya saat pertama kali dibuka, bayi terlihat tidak ada pergerakan, dengan kondisi kulit yang menghitam akibat darah yang sudah mengering di sekujur tubuhnya.

"Diperkirakan anak tersebut diletakkan disitu pagi hari usai anak-anak pergi ke sekolah. Jadi kemungkinan sudah sekitar 3 jam anak tersebut diletakkan disitu," kata Hayati.

Setelah melihat ada beberapa pergerakan dari sang bayi, barulah pihak pengurus panti asuhan menyadari jika sang bayi perempuan malang tersebut masih hidup.

Selanjutnya setelah polisi datang ke lokasi, sang bayi secepatnya langsung dibawa ke Rumah Sakit Harapan dan Doa (RSHD) Kota Bengkulu.

Hingga hari ini sang bayi yang lahir prematur tersebut masih dirawat di RSHD Kota Bengkulu.

Baca juga: Maghfirah, Nama Pemberian Orangtua Bayi Perempuan yang Dibuang Depan Panti Asuhan Bengkulu

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved