Pemilu 2024

Capres PDIP Nyungsep, Pengamat: Efek Megawati Sombong Sebut Jokowi Kasihan Tanpa PDIP

Konstelasi pemilu 2024 telah usai, paslon Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming unggul hitung suara di atas 50 persen, mengungguli paslon lainnya.

TribunBengkulu.com/Ist
Capres PDIP tumbang dianggap karena efek Megawati yang sering menyerang Jokowi. 

Ketika hal itu dilakukan sama dengan Ganjar Pranowo, lanjutnya, retorika PDIP terhadap Jokowi dan Prabowo kemudian menjadi blunder.

"Mereka tidak memahami, pola di Indonesia, ketika presiden terpilih sekali, kencenderungan terpilih lagi tinggi," katanya.

"Kedua, masyarakat selalu mengkritisi dua periode kepemimpinan seorang calon."

"Nah ketika masyarakat mengkritisi, ini juga yang tidak dipahami PDIP, bahwa yang dikritisi itu adalah Jokowi itu baik, kepuasannya tinggi."

Sebaliknya, malah yang dikritisi masyarakat adalah sikap ambigu PDIP.

"Dia yang memerintah, dia yang mengajukan Jokowi, dia yang menyerang Jokowi," lanjutnya.

Seperti diketahui, Megawati pernah menyerang personal Jokowi dan menjadi viral. "Padahal kalau tidak ada PDI Perjuangan, Pak Jokowi ini kasihan dah," kata Megawati.

Kalah di Kandang Banteng

Ada banyak hasil mengejutkan dalam hasil hitung suara pilpres dan pileg 2024, salah satunya adalah pasangan calon 03 Ganjar-Mahfud yang malah nyungsep di 'kandang banten".

Menariknya, meski Ganjar-Mahfud tertinggal jauh perolehan suaranya dibandingkan paslon lainnya, namun suara partai pengusungnya PDIP malah tertinggi.

Seperti diketahui, Jawah Tengah dan Bali merupakan basis masa PDIP. Benar saja parti berlambang banteng ini menguasai perolehan suara hasil hitung manual atau real count sementara Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Berdasarkan hasil real count sementara KPU per Kamis (15/2/2024) pukul 09.00 WIB, paslon 03 Ganjar-Mahfud hanya meraih 1.726.124 suara atau 34,42 persen suara di Jawah Tengah.

Ganjar-Mahfud tertinggal dari Prabowo-Gibran yang meraih 2.648.342 suara atau 52,66 persen.

Hal serupa juga terjadi di Bali di mana Ganjar-Mahfud juga kalah dari Prabowo-Gibran meski wilayah tersebut adalah kandang PDIP.

Sebaliknya, hasil berbeda tersebut justru berbeda jauh dengan hasil yang diraih PDIP sebagai pengusung Ganjar-Mahfud.

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved