Santri di Kediri Tewas Dianiaya

Sosok Gus Fatihunnada Pengasuh Ponpes di Kediri, Cengengesan Antar Jasad Santri-Larang Buka Kafan

Gus Fatihunnada dinilai cengengesan padahal sedang mengantar jenazah salah satu santri dan bertemu dengan keluarga duka.

Editor: Hendrik Budiman
HO TribunBengkulu.com/Istimewa
Kolase Gus Fatihunnada (kiri) dan Jenazah Bintang saat Tiba di Rumah Duka (Kanan). Sosok Gus Fatihunnada Pengasuh Ponpes di Kediri, Cengengesan Antar Jasad Santri-Larang Buka Kafan 

Terus dalam keadaan kemudian meninggal, saya cuma dapat kabar awal itu ya itu dikabari ketika sudah meninggal," kata Gus Fatihunnada.

Ibu Bintang, Suyanti menekankan bahwa anaknya bukan tewas karena terjatuh.

Ia mengaku amat kecewa dengan sikap pengasuh Ponpes Al Hanifiyah.

Pasalnya sampai sekarang tak ada ucapan apa

Pelaku Sempat Panik

Para pelaku penganiaya Santri Hingga Tewas di Ponpes Kediri, Sempat Panik Hingga Bawa Jenazah Korban Ke Dokter

Belakangan terungkap, jika pelaku sempat panik usai menganiaya korban.

Setelah dikeroyok, korban langsung tak sadarkan diri dan kondisinya kritis.

Para pelaku diam-diam pergi meninggalkan pesantren untuk membawa korban Bintang ke rumah sakit.

Namun nahas, dokter menyatakan korban sudah tak bernyawa.

“Jadi tanpa sepengetahuan pihak pesantren para pelaku membawa korban ke dokter namun nyawa korban sudah tidak tertolong,” kata Bramastyo pada Senin (27/2/2024).

Sementara itu pihak Pesantren Al Hanifiyah, Fatihunada mengaku tak tahu adanya penganiayaan yang dilakukan oleh anak muridnya tersebut.

Ia mengaku menerima laporan dari pengurus bahwa korban meninggal dunia karena terpeleset di kamar mandi.

"Saya dikabari sudah meninggal," kata Gus Fatih.

Tangis Histeris Kakek

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved