Santri di Kediri Tewas Dianiaya

Sosok Gus Fatihunnada Pengasuh Ponpes di Kediri, Cengengesan Antar Jasad Santri-Larang Buka Kafan

Gus Fatihunnada dinilai cengengesan padahal sedang mengantar jenazah salah satu santri dan bertemu dengan keluarga duka.

Editor: Hendrik Budiman
HO TribunBengkulu.com/Istimewa
Kolase Gus Fatihunnada (kiri) dan Jenazah Bintang saat Tiba di Rumah Duka (Kanan). Sosok Gus Fatihunnada Pengasuh Ponpes di Kediri, Cengengesan Antar Jasad Santri-Larang Buka Kafan 

Tangis histeris k Buwasan (73) kakek dari Bintang Balqis Maulana (14) santri tewas dianiaya di pondok pesantren di kediri.

Buwasan tak menyangka cucunya tewas dianiaya oleh cucunya yang lain.

Luka hati yang mendalam juga dialami kakek korban, Buwasan (73).

Dia mengaku tak menyangka cucunya tewas dianiaya oleh cucunya yang lain.

Saat ini Buwasan hanya bisa pasrah meski bingung dan tidak bisa berbuat banyak.

Melansir dari Tribunjatim.com, Rabu (28/2/2024) Bintang dan AF adalah sama-sama cucu Buwasan.

Dia harus menerima kondisi cucunya yang meninggal dunia dan dipenjara.

"Ndak kuat saya mas, ini musibah yang tidak pernah saya sangka-sangka. Ya Allah," ungkap Buwasan.

Sementara itu, Suyanti, ibu kandung Bintang merasa sangat terpukul dengan kejadian tersebut.

Sebab, salah satu pelaku adalah sepupu korban sendiri berinisial AF (16).

Suyanti mengatakan, selama mondok, AF diberi amanah untuk menjaga Bintang.

Apalagi, AF masih kakak atau saudara tua Bintang Balqis Maulana.

Tak hanya itu, Suyanti juga kerap menitipkan uang jajan kepada AF untuk Bintang.

"Saya juga minta tolong ke AF ini untuk jaga, kadang juga menitipkan uang ke dia," kata Suyanti.

Yang membuat keluarga Bintang kaget dan syok, AF mengakui ikut terlibat penganiayaan setelah didesak oleh pihak keluarga penyebab kematian Bintang.

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved