Elpiji 3 Kg Langka

Elpiji 3 Kg di Rejang Lebong Langka, Harga Eceran Tembus Rp 50 Ribu

Warga di Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu kembali mengeluhkan kelangkaan gas elpiji subsidi ukuran 3 kg atau gas melon.

Penulis: M Rizki Wahyudi | Editor: Yunike Karolina
M Rizki Wahyudi/TribunBengkulu.com
Warga saat antre untuk mendapatkan elpiji 3 kg di salah satu pangkalan yang ada di Rejang Lebong Provinsi Bengkulu. 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, M. Rizki Wahyudi 

TRIBUNBENGKULU.COM, REJANG LEBONG - Warga di Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu kembali mengeluhkan kelangkaan gas elpiji subsidi ukuran 3 kg atau gas melon.

Bahkan, ada warung eceran yang menjual di atas Harga Eceran Tertinggi (HET). Yakni mencapai kisaran Rp 35 ribu hingga Rp 50 ribu pertabungnya.

Langkanya ketersediaan gas subsidi itu telah terjadi sejak awal bulan Ramadan. Ini diduga akibat terjadinya peningkatan kebutuhan masyarakat di bulan puasa.

"Betul, sulit sekali, kemarin ketemu ada warung mau jual sampai Rp 50 ribu," ungkap salah seorang warga Curup, Ranti (47).

Ranti sangat mengeluhkan sulitnya mendapatkan gas subsidi. Dia berharap pemerintah bisa menindaklanjuti kelangkaan dengan melakukan penambahan stok agar ketersediaan masyarakat terpenuhi.

Juga ia meminta adanya razia karena diduga ada oknum yang sengaja melakukan penimbunan sehingga gas melon itu mengalami kelangkaan.

"Seperti ada yang sengaja pak agar gasnya langka, jadi harganya naik," tutur Ranti.

Sementara itu, Anggota DPRD Rejang Lebong Nurul Khairiah mengatakan penambahan kuota gas elpiji segera direalisasikan.

Terutama pihaknya yang sudah menginvestasikan untuk penambahan kuota elpiji sejak beberapa tahun lalu. Di mana yang baru berjalan hanya di Bengkulu Utara saja.

"Penambahan kuota gas elpiji segera direalisasikan, kami sudah berinvestasi tapi sampai sekarang belum ada realisasinya," ujar Nurul.

Nurul berharap Gubernur Bengkulu hal itu bisa diwujudkan agar kelangkaan gas saat ini bisa teratasi.

Dia mendapatkan laporan di masyarakat terkait harga jual di eceran yang sangat mahal. Yakni ada yang menjual dari kisaran Rp 35 ribu hingga Rp 50 ribu pertabungnya.

Hal Inilah yang membuat masyarakat semakin susah apalagi harga bahan pokok juga ikut naik semua.

"Karena kebutuhan jadi banyak yang terpaksa membeli, jangan sampai masyarakat menjadi kesusahan," kata Nurul.

Baca juga: Habis Pak, Semuanya, Cerita Haru Korban Kebakaran di PUT Rejang Lebong

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved