Warga Mukomuko Diterkam Buaya

Dewan Minta BKSDA Bengkulu Pindahkan Buaya Sungai Selagan yang Terkam Warga hingga Tewas

Menurut Muharamin, buaya di Sungai Selagan sebaiknya dipindahkan karena mata pencarian warga di Desa Tanah Harapan bergantung pada sungai.

|
Panji Destama/TribunBengkulu.com
Anggota Komisi II DPRD Provinsi Bengkulu Dapil Mukomuko Muharamin saat menyambangi rumah warga yang diterkam buaya Sungai Selagan, Senin (15/4/2024). Muharamin minta BKSDA Bengkulu bertindak. 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Panji Destama

TRIBUNBENGKULU.COM, MUKOMUKO - Peristiwa buaya Sungai Selagan di Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu terkam warga saat cari lokan hingga tewas sudah 2 kali terjadi dalam tempo 2 tahun terakhir.

Hal itu pun mendapat perhatian dari anggota DPRD Provinsi Bengkulu Dapil Mukomuko Muharamin.

Menurut Muharamin, buaya di Sungai Selagan sebaiknya dipindahkan karena mata pencarian warga di Desa Tanah Harapan dan sekitarnya bergantung pada sungai.

“Saya harapkan pihak BKSDA bertindak terkait penangan buaya di Sungai Selagan ini, agar tak ada korban jiwa lagi kedepannya,” ungkap Anggota Komisi II DPRD Provinsi Bengkulu Muharamin saat diwawancara TribunBengkulu.com sedang menyambangi rumah duka, Senin (15/4/2024).

Muharamin mengatakan, jika pihak BKSDA Bengkulu tak sanggup menangani hal ini diharapkan untuk berkoordinasi dengan Pemkab Mukomuko.

BKSDA juga bisa meminta bantuan dari pemerintah kabupaten, untuk menangani permasalahan ini, atau membiarkan masyarakat untuk menangani persoalan buaya dengan cara sendiri.

“Tidak ada salah meminta bantuan kepada pemerintah kabupaten, atau membiarkan masyarakat menggunakan caranya sendiri menangani buaya di Sungai Selagan,” tutur Muharamin.

Muharamin menjelaskan, jika masyarakat melakukan tindakan sendiri untuk mengatasi buaya di Sungai Selagan artinya masyarakat melakukan pencegahan. Seperti dengan menangkap buaya.

“Khusus mayarakat di Desa Tanah Harapan dan Tanah Rekah yang berada di sekitar Sungai Selagan ini lebih 40 persen menggantungkan hidupnya di kawasan sungai sejak dari dulu,” jelas Muharamin.

Muharamin juga menjelaskan, jika ini tak diselesaikan dikhawatirkan masyarakat akan bertindak sendiri, karena hal ini menyangkut mata pencarian masyarakat.

Muharamin yang merupakan fraksi dari Partai Demokrat ini, juga akan memanggil pihak BKSDA terkait persoalan buaya di Sungai Selagan ini.

“Insyallah saya besok Selasa (16/4/2024) akan memanggil orang BKSDA, kita juga akan menyampaikan keluhan masyarakat soal pemindahan buaya dari Sungai Selagan tersebut,” beber Muharamin.

Baca juga: Sosok Ide Warga Mukomuko Bengkulu yang Tewas Diterkam Buaya, Cari Lokan untuk Nafkahi Keluarga

Kronologi Kejadian

Kronologi Ide (26), pemuda Desa Tanah Harapan Kecamatan Kota Mukomuko Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu tewas diterkam buaya, Senin (15/4/2024).

Kejadian itu berawal saat korban bersama teman-temannya pergi mencari lokan di Sungai Selagan.

“Berangkat tadi sekitar jam 08.00 WIB dan 09.00 WIB ke sungai untuk cari lokan. Aada sekitar 8 orang tadi pergi,” ungkap Kasim yang ikut mencari lokan dan juga merupakan Kakek korban, saat diwawancara TribunBengkulu.com, Senin (15/4/2024).

Kasim menjelaskan, seperti biasa ia dan rombongan pergi menyelam di Sungai Selagan mencari lokan.

Namun saat sedang mencari lokan di tepian sungai, korban tidak timbul ke permukaan lagi.

“Sekitar jam 10 korban tidak timbul ke permukaan, kami mencari lokan itu pakai pelampung, akhirnya kami cari korban,” tutur Kasim.

Sekitar setengah jam pencarian, korban tidak timbul ke permukaan, lantas pihaknya melaporkan ke warga untuk membantu pencarian korban.

Saat itu, warga khawatir korban diterkam buaya, tak lama kemudian muncul kepala buaya seukuran lebih kurang 4 meter ke permukaan.

“Korban diantar buaya ke tepi sungai, lantas saya dan warga lainnya mengangkat jenazah korban dengan sampan, karena korban berada di seberang sungai,” jelas Kasim.

Akhirnya korban dievakuasi dibawa ke rumah duka untuk dikebumikan di di Tempat pemakaman umum (TPU) Tanah Rekah, Kecamatan Kota Mukomuko.

Minta Buaya Dipindahkan

Kejadian warga Mukomuko diterkam buaya di Sungai Selagan ini bukan yang pertama kali. Lantaran itu masyarakat setempat meminta solusi dari pemerintah.

“Kami warga Desa Tanah Harapan, meminta solusi dari pemerintah prihal buaya yang ada di Sungai Selagan ini,” ungkap Kepala Desa Tanah Harapan Bujarman saat diwawancarai pada Senin (15/4/2024).

Warga desa meminta Pemkab Mukomuko memindahkan buaya tersebut dari Sungai Selagan.

Pasalnya, masyarakat yang tinggal di tepi Sungai Selagan lebih dari 40 persen menggantungkan hidup di Sungai Selagan.

“Sudah dari nenek moyang kami, kami menggantungkan hidup di sungai ini. Baik itu mencari lokan maupun hasil sungai,” beber Bujarman.

Bujarman menjelaskan, kejadian seperti ini pernah terjadi pada tahun 2022 lalu. Saat itu korban bernama Sabri warga Desa Tanah Rekah juga sedang mencari lokan.

Naas korban yang juga diterkam buaya itu tak bisa diselamatkan dan akhirnya meninggal dunia.

“Kejadian seperti ini sudah dua kali terjadi, sebelumnya tahun 2022 lalu bulan Februari kejadiannya,” jelas Bujarman.

Ia mengatakan, warga yang mencari lokan di sekitar Sungai Selagan tak berani membunuh buaya sungai tersebut.

Warga takut dengan hukum dan aturan yang ada, karena memburu buaya tersebut.

“Kami juga takut dengan hukum dan aturan yang ada kalau kami memburu buaya tersebut,” ungkap Bujarman.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved