Dugaan Siswi SD Dibully Oknum Guru

Oknum Guru Kasus Bully Siswi Kelas 2 SD di Bengkulu Selatan Kini Dimutasi, Kepsek Ngaku Khilaf

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bengkulu Selatan mengambil tindakan tegas kepada oknum guru tersebut dengan  dimutasi.

Ahmah Sendy Kurniawan/TribunBengkulu.Com
Kadis Dikbud Kabupaten Bengkulu Selatan Novianto, S.Sos, M.Si didampingi PGRI, Pengawas Sekolah dan korban beserta Penasehat Hukum saat mediasi, Kamis (2/4/2024). 

Bahkan, saat ini siwsi berusia 8 tahun itu tidak mau lagi masuk ke sekolah akibat trauma yang dialami.

Peristiwa tersebut telah dilaporkan ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bengkulu Selatan.

Anggi orangtua siswi mengungkapkan, persitiwa tersebut bukan sekali lagi terjadi namun sudah berulang.

Dirinya menduga hal tersebut terjadi disebabkan lantaran pihak sekolah ada menyimpan rasa dendam kepada dirinya selaku wali murid

"Dulu pernah ada kumpulan. Tetapi saya nilai itu tidak pantas lagi, akibat sudah muak saya viralkan. Sehingga sampai sekarang seluruh guru memperlakukan anak saya beda dengan siswa/siswi lainnya. Saya beranggapan itu pihak sekolah dendam," kata Anggi, Selasa (30/4/2024).

Menurutnya, pihak Dinas agar segera menyelesaikan permasalahan tersebut lantaran jika tidak maka permasalahan akan terus berlaut-larut.

"Kami meminta kepada pihak pembina untuk menyelesaikan semua permasalahan yang ada di sekolah tersebut. Jika terus ya pasti akan terus berlarut-larut tidak akan tuntas dan selesai," harapnya.

Sementara itu, Kabid Pembinaan Sekolah Dasar Dinas Pendidikan Bengkulu Selatan, Zero Kurniawan, S.Sos melalui Kasi Sapras, Wiwit Ikhsan, S.E mengatakan, pihaknya telah menerima laporan dan akan segera ditindaklanjuti serta mencari jalan keluar terhadap laporan tersebut.

Laporan yang disampaikan, berkenaan adanya oknum guru yang mengeluarkan kata-kata tidak pantas denga seorang siswi SD akibat dari belum bisa membaca. 

"Secepatnya akan kami panggil pihak sekolah serta oknum guru yang bersangkutan. Laporan yang kami terima guru tersebut mengeluarkan kata-kata tidak wajar sehingga anak didik mengalami trauma tidak mau sekolah lagi disitu," ungkapnya.

Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved