Penculikan Anak di Bengkulu

Mencuat Sangkaan Penculikan Anak di Bengkulu, 3 Murid SD di Bengkulu Nyaris Jadi Korban

Sangkaan aksi penculikan anak di Bengkulu kembali mencuat, 3 orang murid SD di Kota Bengkulu mengaku nyaris jadi korban, Sabtu, 18 Mei 2024.

Penulis: Beta Misutra | Editor: Ricky Jenihansen
Kompas
Ilustrasi. Mencuat sangkaan penculikan anak di Kota Bengkulu, 3 murid SD nyaris jadi korban, Sabtu, 18 Mei 2024. 

Beberapa Modus Penculikan Anak

Sekretaris Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) Universitas Negeri Surabaya Putri Aisyiyah Rachma Dewi mengatakan, anak merupakan kelompok yang rentan.

Sebab, anak belum mampu melindungi diri sendiri dan menggunakan hak-haknya secara mandiri.

Pada tahun 2022 Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) merilis angka kasus penculikan anak yang mencapai 28 kejadian. Jumlah ini meningkat dari tahun sebelumnya.

Pengajar Bidang Studi Hukum Pidana, Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Nathalina Naibaho, memaparkan, dari banyaknya kasus penculikan terhadap anak, ada pola yang dapat diidentifikasi.

Modus yang biasanya dilakukan pelaku adalah dengan membujuk dan mengelabui korban secara manipulatif.

Pelaku memberi makanan dan minuman, mengajak ngobrol dan jalan-jalan, atau menunjukkan mainan/permainan, gambar, dan tayangan yang menarik bagi anak.

Bahkan, sebagian menawari korban pekerjaan ringan dengan menjanjikan upah tertentu.

Pelaku juga bisa menggunakan tipu muslihat dengan mengaku sebagai teman atau kerabat orangtua, serta menggunakan kekerasan dan/atau ancaman sehingga anak terpaksa menurutinya.

”Untuk mencegah terjadinya kasus penculikan anak, diperlukan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan orangtua,” kata Nathalina, dikutip dari Kompas.

Langkah preventif dilakukan melalui pengawasan yang proporsional dan tepat, baik melalui teknologi (CCTV, patroli virtual, aplikasi panic button) maupun dengan meningkatkan kewaspadaan masyarakat di area umum.

Seperti sekolah, tempat les, taman bermain, pusat perbelanjaan, dan transportasi publik.

Ilustrasi penculikan anak.
Ilustrasi penculikan anak.

Pengawasan

Putri menguraikan berbagi faktor yang dapat mendorong terjadinya penculikan anak. Masalah lemahnya pengawasan orangtua dan orang dewasa menjadi salah satu penyebab anak mudah menjadi korban penculikan.

Pengawasan ini penting dilakukan terutama saat anak sedang berada di luar rumah. Sekarang ini, banyak orangtua yang terlalu sibuk dengan urusannya sehingga kurang memperhatikan lingkungan bermain anak.

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved