Pembunuhan Petugas Koperasi di Palembang

Rekaman CCTV Toko Bangunan Ungkap Pembunuhan Petugas Koperasi oleh Bos Distro di Palembang

Posisi terakhir Anton Eka Saputra diketahui dari rekaman CCTV Toko Bangunan saat Anton Eka Saputra mendatangi Distro Anti Mahal.

|
Tribun Sumsel
Setelah terakhir terlihat di rekaman CCTV toko bangunan, petugas koperasi Anton Eka Saputra tidak keluar lagi dari Distro Anti Mahal di Palembang. 

Selain membuat laporan polisi keluarga juga sudah mendatangi nasabah-nasabah yang biasa dikunjungi Anton, namun tidak membuahkan hasil.

Anehnya orang-orang yang didatangi itu mengaku tak melihat Anton sama sekali.

"Dia pamit tagih nasabah, tapi ternyata pas kami datangi kata mereka Anton sama sekali tidak datang ke rumah-rumah nasabah. Ke teman-temannya jiga sudah ditanyakan tapi tidak ada yang lihat," ujarnya.

Saat ini keluarga terutama sang istri sangat menantikan kabar dari Anton dan kepulangannya.

"Anaknya satu masih usia 1 tahun. Istrinya masih nunggu, nangis," katanya.

Alih-alih membayar utang sebesar Rp 10 juta, ternyata bos distro di Palembang malah mau minjang uang lagi. Petugas koperasi lantas dibunuh dan dicor.
Alih-alih membayar utang sebesar Rp 10 juta, ternyata bos distro di Palembang malah mau minjang uang lagi. Petugas koperasi lantas dibunuh dan dicor. (Tribun Sumsel)

Penyelidikan Polisi

Setelah mendapatkan rekaman CCTV wilayah ruko Maskarebet Sukarami, Polrestabes Palembang langsung menyelidiki kawasan tersebut.

Saat didatangi polisi, ruko yang dilaporkan menjadi tempat terakhir korban menagih utang kini sudah kosong ditinggal seluruh penghuninya.

"Pembantu termasuk istri dan seluruh keluarga yang tinggal di ruko ini sudah meninggalkan tempat ini," ujar Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihartono kepada Sripoku di ruko yang menjadi TKP di TKP, Rabu (26/6/2024).

Tepatnya ruko itu di Jalan KH Dahlan blok D2 Maskarebet Sukarami yang juga menjadi distro pakaian "Anti Mahal".

"Kami menemukan kejanggalan karena setelah kami datangi, rumah (ruko) yang didatangi korban ini sudah dalam kondisi kosong, pemilik rumah tidak ada dan kami menemukan adanya bercak darah," ujarnya.

Melihat itu, anggota semakin penasaran dan mencoba mengintip ke dalam ruko.

"Kemudian anggota melihat ada sebilah curter yang bersimbah darah," jelasnya.

Mendapati kondisi tersebut, polisi melakukan penyelidikan intensif dan mendapati beberapa orang yang dicurigai melakukan tindak pidana terhadap korban.

Kecurigaan polisi semakin bertambah sebab berdasarkan penyelidikan digital forensik diketahui barang-barang korban sudah berpindah tangan ke orang lain.

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved