Berita Rejang Lebong

Elpiji 3 Kg di Rejang Lebong Langka dan Mahal, Disdagkop-UKM Sidak

Elpiji subsidi 3 kilogram atau gas melon di Rejang Lebong Bengkulu masih sulit didapati oleh masyarakat.

Penulis: M Rizki Wahyudi | Editor: Yunike Karolina
M Rizki Wahyudi/TribunBengkulu.com
Elpiji 3 Kg atau tabung gas melon di Rejang Lebong Bengkulu masih mahal dan langka. 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, M. Rizki Wahyudi 

TRIBUNBENGKULU.COM, REJANG LEBONG - Elpiji subsidi 3 kilogram atau gas melon di Rejang Lebong Bengkulu masih sulit didapati oleh masyarakat.

Tak hanya sulit didapati, harga ecerannya pun mahal bahkan mencapai Rp 50 ribu per tabungnya.

Melihat hal ini, Disdagkop-UKM Rejang Lebong dalam waktu dekat akan melakukan sidak. Mulai dari agen, pangkalan hingga ke warung pengecer.

"Segera kita sidak lagi, sekarang masih menyiapkan surat-surat terlebih dahulu," kata Kepala Disdagkop-UKM Rejang Lebong Anes Rahman.

Anes menyebut, sasaran sidak nanti untuk mengetahui penyebab pasti mengapa terjadi kelangkaan gas elpiji di Rejang Lebong.

Oleh karena itulah Disdagkop-UKM bakal mendatangi mulai dari agen hingga warung pengecer.

Disdagkop-UKM berusaha agar harga jual gas melon bisa kembali normal. Termasuk di warung pengecer yang menjualnya jauh diatas HET.

"Nanti kita cari tahu mengapa kelangkaan ini bisa terjadi," lanjut Anes.

Selain itu, pihaknya menyebut salah satu penyebab kelangkaan gas elpiji ini karena berkurangnya pasokan yang diterima Kabupaten Rejang Lebong.

Dalam satu harinya terjadi pengurangan stok sekitar 560 tabung.

Rencananya kuota itu akan dialihkan ke dua agen lainnya yakni PT Pcl dan PT Elisa.

Hanya saja ia sampai saat ini belum mendapatkan informasi terkait kepastian kapan pengalihan kuota itu dilaksanakan.

"Untuk yang ini terus kita koordinasikan, kapan pastinya pengalihan kouta itu dilakukan, karena sampai saat ini masih belum jelas," ungkap Anes.

Sementara itu, keluhan akan sulitnya gas elpiji di Rejang Lebong masih bertebaran di media sosial.

Masyarakat meminta pemerintah agar segera mengambil tindakan agar tidak menyusahkan masyarakat.

"Mana pemerintah, belum ada tindakan sampai saat ini, susah kami masyarakat cari gas," ungkap salah satu akun di media sosial.

Baca juga: 1 Juli, PPDB SD dan SMP Jalur Zonasi di Rejang Lebong Dimulai, Proses Verifikasi Diperketat

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved