Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

Tegas! Kapolri Pastikan Tuntaskan Kasus Vina Cirebon, Propam dan Irwasum Diturunkan

Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo secara tegas berjanji bakal menuntaskan kasus Vina Cirebon 2016 lalu.

Editor: Hendrik Budiman
Divisi Humas Polri
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Tegas! Kapolri Pastikan Tuntaskan Kasus Vina Cirebon, Propam dan Irwasum Diturunkan 

Penjelasan dari Ayah Eky itu dinantikan.

Hanya saja, usai penetapan bebas Pegi Setiawan Iptu Rudiana tak kunjung muncul.

Padahalnya, Iptu Rudiana menjadi sosok yang paling berperan dalam penetapan 8 tersangkan dalam pembunuhan Vinda dan Eky.

Sementara 8 terpidana mengaku tidak terlibat dalam pembunuhan Vina dan Eky pada 27 Agustus 2016 silam.

Iptu Rudiana juga disebut mengarang skenario agar 8 terpidana ini dipenjara dalam pembunuhan anaknya.

Ancaman pemecatan ini diungkap oleh Penasihat Kapolri, Irjen (Purn) Aryanto Sutadi.

Irjen Aryanto menyebut Iptu Rudiana layak dipecat jika peninjauan kembali (PK) yang akan diajukan para terpidana kasus Vina Cirebon diterima.

Menurutnya, peran pria yang kini menjabat Kapolsek Kapetakan itu besar pada kasus yang juga menewaskan anaknya, Eky, 2016 silam.

Hal itu disampaikan Aryanto di program Sapa Indonesia Pagi, Kompas TV, Senin (15/7/2024).

"Bagi saya Pak Rudi itu salah apa bila nanti ternyata PK-nya itu diterima, barulah itu salah."

"Kemudian dia perlu dilakukan apa kode etiklah kalau perlu dipecat dan sebagainya karena dia salahnya besar," kata Aryanto dengan nada tinggi.

Selain itu, jika PK para terpidana kasus Vina diterima, kasus tersebut bisa diaudit investigasi.

Aryanto pun tegas mendukung pengajuan PK para terpidana.

Menurutnya kasus Vina akan terang setelah proses PK berjalan.

"Jadi PK ini saya senang Pak karena menuju kepada kecerahan," jelasnya.

Selain membuka tabir peran Rudiana di kasus pembunuhan Vina dan Eky 2016 silam, PK juga akan menjadi pertaruhan sistem peradilan Indonesia.

"Tolong masyarakat juga bisa melihat segitulah mutu dari pada peradilan kita di Indonesia," kata Aryanto.

Artikel Ini Telah Tayang di Kompas.com

Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved