Cerita Pasien Gagal Ginjal di Bengkulu, Tetap Semangat Meski Harus Cuci Darah Seminggu 2 Kali

Nurhayati (52 tahun), tampak hanya bisa terbaring di ranjang Rumah Sakit Harapan dan Doa (RSHD) Kota Bengkulu, Kamis (25/7/2024) siang.

Penulis: Romi Juniandra | Editor: Yunike Karolina
Romi Juniandra/TribunBengkulu.com
Pasien gagal ginjal di RSHD Kota Bengkulu, tetap semangat meski cuci darah seminggu 2 kali, Kamis (2/7/2024). 

"Jadi, di usia muda, sudah harus mengatur kesehatan. Harus mengatur pola makan, dan jika ada penyakit, harus diobati, jangan diabaikan," ungkap dr. Meidi.

3 Pasien Anak Dirujuk ke Palembang

Dari RSHD Kota Bengkulu, TribunBengkulu.com kemudian mencoba menelusuri unit hemodialisis di RSUD Dr. M. Yunus (RSMY) Bengkulu.

Direktur RSMY Bengkulu, dr. Ari Mukti Wibowo mengizinkan untuk masuk ke ruangan hemodialisis, dengan catatan saat mewawancari pasien harus seizin dokter.

Di unit hemodialisis RSMY Bengkulu, diketahui sempat ada 3 pasien anak yang datang. Namun, karena keterbatasan dokter konsultan anak, 3 pasien ini kemudian harus dirujuk ke RS yang ada di Palembang.

Salah satu perawat, Rosi mengatakan unit hemodialisis RSMY ini masih memiliki pasien lain dengan umur cukup muda, yakni 18 tahun. Hanya saja, hari ini bukan jadwal pasien tersebut untuk menjalani hemodialisis.

"Tapi memang ada beberapa anak yang sempat masuk, dan kini rujuk ke Palembang," ungkap Rosi.

 

Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved