TNI Bangun Sumut Bor Bantu Air Bersih Satu Desa di Rejang Lebong Bengkulu

Laporan Reporter Tribunbengkulu.com, M. Rizki Wahyudi 

TRIBUNBENGKULU.COM, REJANG LEBONG - Masyarakat yang ada di Desa Belumai II Kecamatan Padang Ulak Tanding (PUT) telah lama kesulitan air bersih selama bertahun-tahun.

Maka dari itu, pada program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) yang Kodim 0409/Rejang Lebong membuat satu sumur bor untuk membantu kebutuhan air bersih masyarakat.

Dandim 0409/Rejang Lebong, Letkol ARH. M. Erfan Yuli Saputro mengatakan, pembangunan sumur bor itu masuk dalam salah satu pembangunan 51 titik sumber air bersih se-Indonesia.

Ini adalah program nasional untuk membantu pembuatan sumber air bersih kepada masyarakat di pelosok yang bertujuan menurunkan angka stunting akibat kesulitan mendapatkan air bersih untuk kehidupan sehari-hari.

"Ini program nasional pembuatan sumber air bersih, dari 51 titik se-Indonesia itu satu titiknya disini," jelas Letkol ARH. M. Erfan Yuli Saputro, Kamis (25/7/2024).

Baca juga: Tangis Haru Poningsi 20 Tahun Tinggali Rumah Tak Layak Huni di Rejang Lebong, Kini Direnovasi TNI

Sementara itu, Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah mengatakan, sarana air bersih memang sangat dibutuhkan oleh masyarakat.

Dimana manfaat dari kemudahan mendapatkan sumber air bersih sangat banyak.

Air sendiri merupakan salah satu kebutuhan masyarakat yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari.

Sumur bor yang telah dibangun ini diharapkan dapat bertahan lama dan memberikan pasokan air bersih bagi masyarakat Desa Belumai II Kecamatan PUT Kabupaten Rejang Lebong.

"Atas nama masyarakat Bengkulu saya mewakili mengucapkan terima kasih kepada TNI,"sampai Gubernur Rohidin.

Sementara itu, salah satu masyarakat yakni Mutolif (50) mengaku selama ini akses mendapatkan air bersih sangat sulit.

Dimana air yang ada selama ini kerap bercampur dengan lumpur.

Untuk mendapatkan air bersih, sejumlah masyarakat Desa Belumai II Kecamatan PUT harus berjalan cukup jauh.

Dengan dibantunya pembuatan sumber air bersih itu mereka mengaku sangat senang.

"Sudah lama pak kami kesulitan air bersih, air disini keruh dan kerap bercampur dengan lumpur,"tutup Mutolif.