Berita Rejang Lebong

Kisah Haru Kaprin: 17 Tahun Mengabdi, Jelang Pensiun Akhirnya Resmi Jadi PPPK Rejang Lebong

Setelah 17 tahun mengabdi, menjelang pensiun Kaprin akhirnya resmi Jadi PPPK Rejang Lebong.

Penulis: M Rizki Wahyudi | Editor: Yunike Karolina
M Rizki Wahyudi/TribunBengkulu.com
PELANTIKAN PPPK - Bupati Rejang Lebong M Fikri Thobari saat melantik 1.106 PPPK, pada Selasa (28/10/2025). Kaprin, seorang guru honorer di Rejang Lebong akhirnya dilantik setelah 17 tahun pengabdian. 

Ringkasan Berita:
  • 17 tahun mengabdi, menjelang pensiun Kaprin akhirnya resmi jadi PPPK Rejang Lebong
  • 1.106 PPPK Pemkab Rejang Lebong formasi Tahun Anggaran 2024  akhirnya dilantik secara resmi pada Selasa (28/10/2025)
  • Pelantikan PPPK langsung dilakukan oleh Bupati Rejang Lebong, M Fikri Thobari

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, M. Rizki Wahyudi

TRIBUNBENGKULU.COM, REJANG LEBONG – Setelah 17 tahun mengabdi, menjelang pensiun Kaprin akhirnya resmi Jadi PPPK Rejang Lebong.

Kaprin dilantik bersama ribuan rekan PPPK nya. 

Sebanyak 1.106 Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) formasi Tahun Anggaran 2024 tahap pertama akhirnya dilantik secara resmi pada Selasa (28/10/2025).

Pelantikan itu langsung dilakukan oleh Bupati Rejang Lebong, M Fikri Thobari. 

Suasana haru dan bahagia tampak jelas di wajah para peserta, tak terkecuali Kaprin (57) yang selama ini dikenal sebagai sosok sederhana dan penuh pengabdian.

Setelah pengabdian panjang selama 17 tahun, Kaprin (57), guru honorer di SMPN 31 Rejang Lebong, akhirnya resmi dilantik menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN). 

Kaprin lahir di Pino Raya, Kabupaten Bengkulu Selatan pada 21 September 1968.

Ia menamatkan pendidikan S1 Hukum, namun tak langsung bekerja sesuai bidangnya. 

Setelah melihat kekurangan tenaga guru di SMPN 31 Rejang Lebong, terutama untuk mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKN), ia memutuskan menjadi guru honorer.

“Tadinya saya bukan ambil jurusan guru, tapi karena melihat sekolah kekurangan tenaga pendidik, saya mencoba mengabdi di dunia pendidikan,” ujar Kaprin.

Sejak tahun 1998, Kaprin pindah dan menetap di Desa Talang Belitar, Kecamatan Sindang Dataran setelah sebelumnya tinggal di Bengkulu Selatan.

Di sela-sela waktunya sebagai guru honorer, ia juga bekerja sebagai petani kebun.

“Selama ini saya tidak pernah mengeluh, karena saya juga punya penghasilan dari berkebun. Mengajar bukan karena gaji, tapi karena ingin membantu mencerdaskan anak-anak bangsa,” tuturnya.

Bersama istrinya, Mahayani, dan dua anaknya, Kaprin mengaku bersyukur akhirnya bisa mencapai titik ini. Pengabdiannya selama ini untuk membantu dunia pendidikan berbuah manis. 

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved