Kasus Vina Cirebon
Aris Papua, Polisi Aniaya Terpidana Vina Cirebon Pamer Botol Miras di Facebook
Aris Papua, polisi yang disebut menganiaya terpidana Vina Cirebon kembali menjadi sorotan.
TRIBUNBENGKULU.COM - Aris Papua, polisi yang disebut menganiaya terpidana Vina Cirebon kembali menjadi sorotan.
Di akun media sosialnya, polisi bertato itu sempat pamer botol alkohol usai vonis kasus Vina Cirebon.
Aris Papua dan Gugun Gumilar disebut-sebut sebagai sosok paling sadis saat menyiksa terpidana kasus Vina Cirebon.
Kesadisan anak buah Iptu Rudiana ini sampai menyuruh terpidana kasus Vina Cirebon minum air kencing sendiri.
Aksi penyiksaan yang dilakukan polisi bertato para terpidana kasus Vina Cirebon ini terungkap pada sidang Peninjauan Kembali (PK) Saka Tatal.
Aksi sadis polisi bertato itu dibeberkan oleh Aldi, adik Eka Sandi terpidana kasus Vina Cirebon.
Aldi merupakan salah satu pemuda yang diamankan oleh Iptu Rudiana dan rekan-rekannya pada 31 Agustus 2016.
Ada 8 orang yang saat itu diamankan, mereka adalah Saka Tatal, Eko, Hadi Saputra, Eka Sandi, Supriyanto, Jaya, Sudirman, dan Aldi.
"Yang nangkap Pak Rudiana sama temannya, tiga orang," kata Aldi di sidang PK Saka Tatal.
Setibanya di Polres Cirebon Kota, kata Aldi, 8 pemuda itu langsung mendapat penyiksaan.
"Kami disiksa, diinjak, ditendang," bebernya.
Penyiksaan itu, kata Aldi, terus dilakukan hingga malam hari.
Dia bahkan sempat dipukul menggunakan gembok dan rambutnya dibakar.
Kemudian anak buah Iptu Rudiana juga sempat menyuruh Aldi dan para terpidana minum air kencing.
"Minum air kencing semua, satu gelas. Saya satu gelas, Saka satu gelas," jelas Aldi sambil menangis.
Delapan tahun berlalu, Aldi rupanya masih ingat nama-nama polisi yang menyiksa mereka.
Aldi mengingat dua anak buah Iptu Rudiana yang paling sadis.
Keduanya yaitu Gugun Gumilar dan Aris Papua.
"Aris Papua sama Gugun, itu yang paling kejam," kata Aldi.
Pamer botol alkohol
Pada akun media sosial Facebook-nya, Aris Papua kerap memposting foto-foto dirinya baik saat berseragam polisi atau pakaian biasa.
Aris Papua juga kerap berfoto menggunakan baju tanpa lengan.
Terlihat Aris memiliki tato di tangannya.
Tato itu bergambar burung dan berukuran cukup besar.
Aris Papua juga sering memposting foto dengan mobil atau motornya.
Pada 7 Oktober 2-17, Aris Papua terlihat memposting foto beberapa orang sedang makan bersama di sebuah tempat.
Tempat itu mirip pos dan ada spanduk bertuliskan Karang Taruna.
Di foto itu ada tiga pria sedang duduk sambil menikmati makanan yang ada di depannya.
Satu pria tampak tidak memakai baju atasan dan terlihat ada tato di tangan kanannya.
Di foto itu terlihat ada dua mangkuk berisi makanan, kemudian nasi di atas bungkus kertas dalam kondisi sudah acak-acakan.
Ada pula bungkus kacang, botol air mineral kosong, dan botol minuman beralkohol bertuliskan Guinness.
Foto itu diposting Aris Papua setelah vonis kasus Vina Cirebon terhadap 8 terpidana.
Aris memposting pada 7 Oktober 2017, sementara para terpidana divonis pada 26 Mei 2017.
Sementara itu, Iptu Rudiana membantah telah menyiksa para terpidana kasus Vina.
Ia menegaskan kalau para terpidana itu tidak dianiaya oleh dirinya dan anak buahnya.
"Tidak ada (disiksa), karena pada saat saya menyerahkan ke Reskrim, posisi masih utuh dan kami foto, ada dokumentasinya," kata Rudiana saat konferensi pers bersama Hotman Paris.
"Posisinya masih utuh, tidak ada penganiayaan." (**)
| Terkuak Kabar Terbaru Terpidana Kasus Vina Cirebon usai PK Ditolak, Rivaldi: Lebih Baik Membusuk |
|
|---|
| Nasib Pilu Hadi Saputra Terpidana Kasus Vina Cirebon Bersimpuh di Makam Ayah, Tangannya Diborgol |
|
|---|
| Imbas MA Tolak PK Terpidana Kasus Vina Cirebon, Pegi Setiawan Bisa Kembali Ditangkap Polda Jabar |
|
|---|
| Pernyataan Susno Duadji Pada Sidang PK Terpidana Kasus Vina Cirebon: Ini Kecelakaan |
|
|---|
| Penyebab Saka Tatal Mantan Terpidana Kasus Vina Cirebon Sumpah Pocong, Bukti Miris Hukum Indonesia? |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bengkulu/foto/bank/originals/Aris-Papua-pamer-di-akun-media-sosialnya-botol-miras.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.