Tangis Bahagia Poningsih Rumahnya Direhab, Sentuhan Kasih TNI Untuk 4 Keluarga di Rejang Lebong

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, M. Rizki Wahyudi 

TRIBUNBENGKULU.COM, REJANG LEBONG - Empat keluarga di Desa Belumai I dan Desa Belumai II Kecamatan Padang Ulak Tanding (PUT) Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu dalam waktu dekat ini segera menempati rumah barunya.

Rumah lama empat keluarga tersebut tergolong tak layak huni sehingga mendapatkan perehaban dari Satgas TMMD ke-121 Kodim 0409 Rejang Lebong. 

Tujuan utama dari rehab RTLH adalah untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan tersedianya rumah yang layak huni. Juga dalam upaya pengentasan kasus stunting. 

Dandim 0409/Rejang Lebong, Letkol ARH. M. Erfan Yuli Saputro melalui Pasiter, Kapten Inf Arif Purwoko mengatakan dalam program TMMD ke-121 ada empat rumah warga yang direhab oleh Satgas.

Rumah-rumah tersebut benar-benar pemiliknya tergolong orang yang kurang mampu. Kondisi rumahnya terbuat dari papan dan masih beralaskan tanah. Pihaknya memilih empat keluarga tersebut menjadi penerima bantuan rehab RTLH karena benar-benar membutuhkan. 

"Sejauh ini progresnya berjalan cepat, sudah hampir rampung, sudah di atas 70 persen semua progresnya," jelas pasiter. 

Pasiter juga menjelaskan tujuan dari pelaksanaan RTLH adalah untuk mengatasi sebagian masalah kemiskinan terutama agar tersedianya rumah yang layak huni dan kenyamanan dalam bertempat tinggal. Selain itu juga untuk mengentaskan kasus stunting.

Adanya rumah yang layak dari sisi kontruksi serta atap, lantai dan dinding yang memenuhi unsur kesehatan akan membawa dampak baik bagi perkembangan tubuh anak-anak dan menjaga imunitas masyarakat. Terutama dengan adanya kamar mandi yang layak. 

"Jika nanti telah selesai sudah bisa kembali ditempati oleh 4 keluarga tersebut," lanjut pasiter. 

Untuk diketahui, 4 rumah warga mendapatkan rehab RTLH oleh Satgas Kodim 0409 Rejang Lebong. Keempat warga tersebut adalah Muhammad Ali, Wawan, Giono dan Poningsih. 

Saat ditemui wartawan TribunBengkulu.com, Poningsih mengaku sangat bahagia bahkan dirinya tak kuasa menahan air matanya.

Bagaimana tidak, Poningsih telah bertahun-tahun menanti rumahnya mendapatkan bantuan rehab. Itu dikarenakan ia tak memiliki uang untuk memperbaikinya sendiri. 

"Senang pak, saya sudah 20 tahun lebih tinggal, sekarang baru direhab, terima kasih banyak pak tentara," ucap Poningsih sambil menangis bahagia. 

Poningsih yang bekerja sebagai petani upahan itu tak menyangka rumahnya dipilih menjadi penerima bantuan untuk direhab.