Dalih Dinas Pertanian Kota Bengkulu Setelah Petani Keluhkan Bantuan Bibit Padi Tidak Berkualitas

Dinas Pangan dan Pertanian Kota Bengkulu berdalih bahwa bibit padi yang di berikan itu sudah memenuhi standar kualitas, dan bersertifikat.

Aghisty Firan Marenza/TribunBengkulu.com.
Plt Kepala Bidang Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Dinas Pangan dan Pertanian Kota Bengkulu, Darmawan. 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Aghisty Firan Marenza 

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Dinas Pangan dan Pertanian Kota Bengkulu akhirnya buka suara terkait keluhan petani soal bantuan bibit padi disebut tidak berkualitas.

Sebelumnya diberitakan, petani di kawasan Danau Dendam Kota Bengkulu mengeluhkan bantuan bibit padi dari Pemerintah Kota Bengkulu yang dianggap tidak berkualitas sehingga membuat petani pernah gagal panen.

Bibit padi tersebut disebut mudah patah dan rentan penyakit.

Akibatnya, bantuan bibit padi tersebut tidak lagi digunakan oleh para petani dan kini hanya disimpan di gudang.

Terkait hal tersebut, Dinas Pangan dan Pertanian Kota Bengkulu mengaku telah mengetahui keluhan petani tersebut.

Namun demikian, Plt Kepala Bidang Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Dinas Pangan dan Pertanian Kota Bengkulu, Darmawan berdalih bahwa bibit padi yang di berikan itu sudah memenuhi standar kualitas, dan bersertifikat.

"Bibit padi yang kami berikan itu sudah bersertifikat, kita tidak menyalahkan sejumlah petani, tapi yang pasti cara pertumbuhan bibit itu harus menggunakan pupuk berapa kali," katanya.

Menurutnya, para petani harus melakukan pengecekan secara berkala terhadap kualitas bibit padi yang akan didistribusikan kepada petani.

"Itu ada jangka waktu pemakaiannya, biasanya waktu tanamnya itu 6 bulan," jelasnya.

Sementara untuk permasalahan hama, masalahnya adalah penanaman para kelompok tani yang tidak serentak.

"Kelompok tani itu tidak kompak, jadi hama di tempat satu itu akan berpindah ke tanaman bibit yang baru," ujarnya.

"Maka dari itu, hama itu jadi berpindah-pindah."

Oleh karena itu, Darmawan menegaskan agar para kelompok tani kompak dalam penanggulangan penanaman, sehingga mengurangi hama-hama yang ada di bibit padi.

Dengan melakukan pengecekan berkala, diharapkan dapat meminimalisir risiko bibit padi yang rusak atau rawan patah.

Dengan adanya langkah-langkah tersebut, diharapkan masalah rawan patahnya bibit padi yang diberikan oleh Pemkot Kota Bengkulu dapat segera teratasi. (**)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved