Bullying Pelajar SMP di Rejang Lebong

Cerita Keluarga Pelajar Korban Bullying di Rejang Lebong, Kerap Diminta Uang-Alami Trauma

Cerita keluarga pelajar korban bullying di Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu, kerap diminta uang hingga korban alami trauma.

Penulis: M Rizki Wahyudi | Editor: Yunike Karolina
HO TribunBengkulu.com/Istimewa
Tangkapan layar aksi bullying pelajar SMP di Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu yang viral di media sosial. Keluarga ungkap korban mengalami trauma. 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, M. Rizki Wahyudi 

TRIBUNBENGKULU.COM, REJANG LEBONG - Cerita keluarga pelajar korban bullying di Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu, kerap diminta uang hingga korban alami trauma.

Aksi bullyiing ini dialami seorang remaja berinisial DM (12) warga Desa Babakan Baru Kecamatan Bermani Ulu Raya Kabupaten Rejang Lebong, pada Minggu (8/9/2024) lalu. 

Pelajar SMP ini mengalami aksi bullying hingga kekerasan fisik oleh sejumlah remaja yang merupakan teman satu desanya. Akibat kejadian itu, korban bahkan mengalami trauma dan takut keluar rumah. 

TribunBengkulu.com saat memintai keterangan dari keluarga korban mendapatkan fakta mencengangkan. Korban ternyata sudah lama mengalami aksi bullying dan kekerasan oleh teman-temannya.

Korban ini dipaksa berteman dengan pelaku yang bertujuan untuk memanfaatkan saja. Para pelaku sering memintai sejumlah uang kepada korban. Kalau tidak memberikan uang, pelaku mengancam akan memukuli korban. 

"Pelaku ini sering meminta uang ke korban, ini korban diancam akan di pukuli sehingga korban takut dan terpaksa memberi uang kepada pelaku," ungkap salah satu keluarga korban, Indri. 

Pasca kejadian yang terakhir, korban mengalami trauma mendalam. Korban sekarang terlihat sering melamun dan enggan untuk keluar rumah. Korban masih merasa takut akan peristiwa tersebut. Ditambah korban bahkan masih diancam melalui WhatsApp oleh para pelaku.

Baca juga: Tiga Terduga Pelaku Bullying Pelajar SMP di Rejang Lebong Diamankan, Begini Kronologi Versi Pelaku

"Trauma pak, ini dia (korban) takut keluar rumah, takut dipukuli lagi," ujar Indri.

Adapun berdasarkan penuturan korban, kronologi kejadian bermula saat korban dijemput oleh dua orang pelaku berinisial Fi dan To. Saat itu korban sempat menolak tapi salah satu pelaku memukul kepala korban dan mengancamnya. 

Korban yang ketakutan terpaksa mengikuti ajakan pelaku hingga kerumah pelaku An. Sesampainya di sana, pelaku meminta uang kepada korban tapi korban tidak punya uang untuk diberikan. 

Pelaku An kemudian memukul korban namun saat itu korban melawan. Mulai dari sanalah korban dipukuli secara bergantian oleh para pelaku. 

"Kami pihak keluarga berharap pelaku bisa mendapatkan hukuman sesuai perbuatannya," kata Indri mewakili keluarga korban. 

Versi Terduga Pelaku

Menurut pengakuan pihak pelaku, kejadiannya berbeda dari apa yang disampaikan pihak korban. 

Dari penuturannya, para pelaku mengaku kejadian itu merupakan rentetan dari kejadian-kejadian sebelumnya. Antara korban dan rombongan pelaku memang memiliki suatu permasalahan.

Bahkan sebelum aksi pengeroyokan terjadi, ada perkelahian satu lawan satu antara korban dengan salah seorang pelaku. 

Hal ini disampaikan Kades Babakan Baru, Fahrul Rozi S.E ketika dihubungi TribunBengkulu.com. Kades menyebut pada kejadian ini perlu dilihat dari kedua sisi.

Karena menurutnya, kejadian tersebut tentu tidak seperti yang beredar yakni bullying. Ada suatu pemicu sehingga terjadilah aksi tersebut.

"Bukan bullying, bisa dikatakan hanya sebatas perkelahian remaja, saya di sini bukan bela pelaku," ucap kades.

Kades menyebut, dari penuturan para pelaku ada versi yang berbeda. Yakni sempat terjadinya perkelahian antara korban dengan salah seorang pelaku.

Ketika ditanya lebih lanjut, Kades hanya mengatakan perlu adanya pendengaran dua versi. Saat ini pelaku tengah memberikan keterangan dari versi mereka di Polsek Bermani Ulu. 

"Harus dari dua sisi agar tidak salah, seperti apa, nanti bisa ditanyakan ke pihak berwajib," jelas kades. 

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved