Petani di Bengkulu Tengah Keluhkan Bendungan Rusak hingga Lahan Sawah Berkurang

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Suryadi Jaya

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU TENGAH - Sekretaris Daerah (Sekda) Bengkulu Tengah Rachmat Riyanto menampung aspirasi dari 50 kelompok tani yang tersebar di dua kecamatan di Bengkulu Tengah. 

Ada sejumlah permasalahan yang disampaikan oleh para petani, salah satunya terkait pemanfaatan lahan persawahan yang semakin berkurang dari hari ke hari. 

Diketahui, saat ini Kabupaten Bengkulu Tengah membutuhkan suntikan pasokan beras dari daerah lain setiap tahunnya lantaran kurangnya pasokan beras di Bengkulu Tengah. 

"Banyak harapan yang disampaikan anggota Kelompok Tani (Poktan), seperti banyak irigasi yang tak sempurna atau rusak," ujar Rachmat.

Padahal, menurut Rachmat, Kabupaten Bengkulu Tengah beberapa tahun yang lalu selalu surplus beras dan menjadi suplier ke daerah-daerah lain. 

"Kekurangan beras ini terjadi lantaran banyak irigasi rusak, sehingga sistem pengairan kita tidak berjalan. Kita sudah berkomitmen untuk memperbaiki itu semua," ungkapnya. 

Intervensi Pemkab Bengkulu Tengah dengan melakukan perbaikan bendungan irigasi, saluran irigasi cacing dan pemberian benih unggul.

Pada tahun 2024 Pemkab Bengkulu Tengah sudah mulai memperbaiki bendungan irigasi Padang Segaro di Desa Sukarami, Kecamatan Taba Penanjung. 

Dengan demikian, ratusan lahan sawah yang sudah terbengkalai selama 5 tahun bisa kembali difungsikan pada akhir tahun 2024 ini.

"Lalu, kita juga akan memperbaiki bendungan irigasi Lubuk Serigo pada tahun 2025. Lalu kita juga akan segera memulai program pompanisasi dan pipanisasi," ungkap Rachmat.

Baca juga: Berkas 3 Paslon Bupati dan Wakil Bupati Bengkulu Tengah Memenuhi Syarat, KPU Terima Masukan