Berita Kepahiang
Cerita Ibu Dedi Candra, PMI asal Bengkulu Meninggal di Taiwan, Selalu Kirim Uang untuk Keluarga
Suasana duka masih terlihat di rumah duka Dedi Candra (30 tahun), warga Kepahiang Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang meninggal di Taiwan
Penulis: Romi Juniandra | Editor: Yunike Karolina
Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Romi Juniandra
TRIBUNBENGKULU.COM, KEPAHIANG - Suasana duka masih terlihat di rumah duka Dedi Candra (30 tahun), warga Kepahiang Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang meninggal di Taiwan, Minggu (20/10/2024) siang.
Pantauan TribunBengkulu.com, rumah duka yang ada di Desa Keban Agung, Bermani Ilir, Kepahiang ini tampak masih ramai dikunjungi warga dan keluarga yang berbelasungkawa.
Jenazah Dedi Candra sendiri telah dimakamkan di pemakaman umum yang ada di Desa Keban Agung.
Ibu Dedi Candra, Asna (56 tahun), tampak berusaha tegar karena baru saja kehilangan anak bungsu dan anak laki-laki satu-satunya.
Kepada TribunBengkulu.com, Asna mengatakan sang anak sudah hampir 5 tahun ini bekerja sebagai anak buah kapal (ABK) di Taiwan.
Dulu, sang anak pamit ingin mencari rezeki lebih, dan memutuskan bekerja sebagai PMI di Taiwan.
"Katanya, mak, di sini tidak ada usaha, jadi cari uang lebih. Jadi kerja ke Taiwan," kata Asna.
Selama bekerja di luar negeri, Dedi Candra selalu mengirimkan uang kepada Asna dan keluarga.
Pengiriman uang ini dilakukan rutin, selama hampir 5 tahun bekerja di Taiwan.
"Tiap 3 bulan sekali, selalu kirim," ujar Asna.
Saat mengirim uang ke keluarga, Dedi juga mengirimkan untuk anggota keluarga lain. Ada uang untuk sang kakak, dan sepupu serta keponakan.
Kepada sang ibu, Dedi juga berpesan agar sebagian uangnya diwakafkan ke masjid.
"Makanya, setiap dia ngirim uang, selalu saya wakafkan ke masjid," kata Asna.
Rencananya, Dedi akan pulang ke Indonesia pada bulan November 2024 nanti, untuk mengurus perpanjangan kontrak. Namun, belum sempat pulang, Dedi ditemukan meninggal dunia.
| Penerima Bansos Malu Ditempel Stiker Keluarga Miskin, Kadinsos Kepahiang: Untuk Shock Therapy |
|
|---|
| Penerima Bansos Malu Ditempel Stiker Miskin, Kadinsos Kepahiang: Shock Terapi Bagi yang Mampu |
|
|---|
| Penentuan UMK Kepahiang 2026, Kadisnaker Sebut Setara atau Lebih Tinggi dari UMP Bengkulu |
|
|---|
| Dipasangi Stiker Keluarga Miskin, Ratusan Penerima Bansos di Kepahiang Langsung Mundur Ketahuan Kaya |
|
|---|
| Pro-Kontra Stiker Keluarga Miskin di Kepahiang, DPRD: Berikan Pengertian, Jadi Masyarakat Tidak Malu |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bengkulu/foto/bank/originals/Asna-ibu-PMI-Kepahiang-Dedi-Candra-yang-meninggal-dunia-di-Taiwan.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.