PMI Asal Bengkulu Meninggal

Polda Kejar Pelaku Perdagangan Orang yang Menipu Adelia, PMI Bengkulu yang Meninggal di Jepang

Polda Bengkulu gencar menyelidiki kasus perdagangan orang yang menimpa Adelia Meysa, PMI asal Seluma, hingga meninggal di Jepang.

Penulis: Beta Misutra | Editor: Ricky Jenihansen
Beta Misutra/TribunBengkulu.com
PERDAGANGAN ORANG - Subdit IV Renakta Ditreskrimum Polda Bengkulu, Senin (17/11/2025). Penyidik terus melakukan investigasi mendalam terkait kasus penipuan yang menyebabkan seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) bernama Adelia Meysa, meninggal dunia di Jepang.  

Ringkasan Berita:
  1. Subdit IV Renakta Polda Bengkulu menyelidiki kasus penipuan dan perdagangan manusia terhadap Adelia Meysa, PMI asal Desa Kampai, Seluma.
  2. Adelia dikirim ke Jepang melalui jalur ilegal oleh LPK yang tidak bertanggung jawab.
  3. Polisi membentuk tim khusus untuk menelusuri dugaan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).
  4. Kasubdit Renakta fokus mengungkap jaringan TPPO yang lebih luas dan menindak tegas semua pelaku.

 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Beta Misutra

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU – Subdit IV Renakta Ditreskrimum Polda Bengkulu terus melakukan investigasi mendalam terkait kasus penipuan yang menyebabkan seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) bernama Adelia Meysa meninggal dunia di Jepang.

Adelia, yang berasal dari Desa Kampai, Kabupaten Seluma, Bengkulu, diketahui menjadi korban perdagangan manusia oleh Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) yang diduga tidak bertanggung jawab.

Kabid Humas Polda Bengkulu, Kombes Pol Andy Pramudya Wardana, menyatakan pihaknya sebelumnya telah membentuk tim khusus.

Hal ini dilakukan untuk menyelidiki kasus yang diyakini masuk kategori Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), sebuah kejahatan kemanusiaan yang tidak dapat ditoleransi.

"Polda telah membentuk tim investigasi dari kepolisian dan bekerja sama dengan polres jajaran mengenai TPPO," kata Andy, Senin (17/11/2025).

Korban Adelia Meysa dikirim ke Jepang melalui proses yang tidak sah. Ia diduga direkrut oleh sebuah Lembaga Pelatihan Kerja yang tidak terdaftar dan dimanfaatkan untuk menjadi pekerja migran ilegal.

Akibat penipuan ini, Adelia terlantar di negara asing dan akhirnya meninggal dunia. Saat ini, polisi sedang berupaya mengungkap pihak-pihak yang terlibat dalam perekrutan dan pengiriman PMI ilegal tersebut.

Kasubdit Renakta, AKBP Julius Hadi, mengungkapkan pihaknya saat ini fokus menggali informasi lebih lanjut terkait jaringan TPPO yang diduga lebih luas dari kasus yang menimpa Adelia.

Penyelidikan terus berjalan untuk menemukan pelaku lain serta korban yang mungkin belum teridentifikasi.

"Saat ini, kami masih mendalami kasus ini. Kami berusaha untuk mengungkap jaringan perdagangan orang yang lebih besar dan menindak tegas semua pelaku yang terlibat," kata Julius.

Polisi juga mengidentifikasi pihak-pihak yang terlibat dalam perekrutan calon pekerja migran yang berangkat ke Jepang melalui jalur ilegal.

Para korban lainnya, yang mungkin masih terlantar, sedang dicari oleh petugas.

Meninggal di Jepang

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved