Lansia di Bengkulu Tewas

Polisi Tunggu Hasil Lab Mabes, Ungkap Penyebab Kakek Tewas dengan Luka Tusuk di Bengkulu

Polresta Bengkulu menunggu hasil laboratorium Mabes Polri untuk mengungkap penyebab kematian kakek dengan luka tusuk.

Penulis: Beta Misutra | Editor: Yunike Karolina
Beta Misutra/TribunBengkulu.com
TEMUAN MAYAT - Kapolresta Bengkulu Kombes Pol Sudarno saat diwawancara, Jumat (14/2/2025). Polisi masih menunggu hasil laboratorium Mabes Polri dalam rangka pengungkapan kematian kakek di Bengkulu yang tewas dengan luka tusuk dalam rumah, pada tanggal 9 Februari 2025. 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Beta Misutra

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Polresta Bengkulu menunggu hasil laboratorium Mabes Polri untuk mengungkap penyebab kematian kakek dengan luka tusuk, pada 9 Februari 2025.

Korban diketahui bernama Maytom Nasution (60), ditemukan tewas di kediamannya Jalan Enggano Kelurahan Pasar Bengkulu Kecamatan Sungai Serut.

Atas kejadian tersebut memang sempat ada dugaan jika korban melakukan bunuh diri karena korban ditemukan tewas dalam rumah dengan kondisi terkunci dari dalam.

Selain itu di lokasi polisi juga sempat menemukan adanya sebotol obat nyamuk dengan keadaan sudah dilubangi.

Korban sempat dibawa polisi ke Rumah Sakit Bahayangkara Kota Bengkulu dan secara kasat mata memang terdapat luka tusuk pada bagian perut, leher dan kening korban.

Saat akan dilakukan autopsi pihak keluarga korban menolak untuk dilakukan autopsi dan sudah menandatangani surat penolakan.

Namun kendati demikian polisi masih belum bisa memberikan keterangan terkait kematian korban, apakah benar korban bunuh diri atau korban pembunuhan.

Mereka sudah mengumpulkan beberapa sampel dari korban yang kemudian dikirimkan ke Palembang untuk dilakukan di laboratorium yang ada di sana.

Lantaran alat yang digunakakan untuk memeriksa sampel tidak ada, sehingga sampel tersebut dikirimkan ke laboratorium Mabes Polri.

"Jadi kita masih menunggu prosesnya. Termasuk sampel darahnya juga sudah kita kirim ke sana, jadi masih nunggu," ungkap Kapolresta Bengkulu Kombes Pol Sudarno.

Meskipun keluarga korban sudah menolak untuk autopsi, namun hal tersebut tidak menjadi penghalang polisi untuk melanjutkan penyelidikan.

Jika nanti ada hal-hal yang dirasa mengarah kepada pembunuhan, maka kemungkinan besar tetap akan dilakukan autopsi.

"Kalau ada bukti-bukti yang kuat kemungkinan akan kita lalukan autopsi," kata Sudarno.

Semenyara itu sebelumnya Polresta Bengkulu juga sudah melakukan pemeriksaan terhadap beberapa orang saksi.

Salah satunya terhadap anak korban yang pertama kali menemukan ayahnya sudah dalam keadaan meninggal dunia di dalam rumah.

Selain itu penyidik juga sudah meminta keterangan dari tetangga dekat korban yang berada di lokasi saat kejadian.

Baca juga: Polisi Periksa Keluarga hingga Tetangga, Kakek di Bengkulu Tewas Dalam Rumah dengan Luka Tusuk

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved