Gibran Rakabuming Raka

Alasan Purnawirawan TNI Desak Pemakzulan Gibran, Sudah Dibahas Sejak Dilantik dengan Prabowo

Sejumlah purnawirawan telah mengusulkan untuk memakzulkan Gibran Rakabuming Raka sebagai Wakil Presiden RI.

KOMPAS/NINO CITRA ANUGRAHANTO
WAPRES GIBRAN - Gibran Rakabuming Raka membereskan barang-barangnya dari ruang kerjanya sebagai Wali Kota Surakarta di Balai Kota Surakarta, Kota Surakarta, Jawa Tengah, Selasa (16/7/2024). Sejumlah purnawirawan telah mengusulkan untuk memakzulkan Gibran Rakabuming Raka sebagai Wakil Presiden RI. 

Menurut Hercules, Gibran Rakabuming dan Prabowo Subianto tak bisa dimakzulkan karena keduanya dipilih oleh rakyat.

"Presiden itu dipilih oleh rakyat,lalu purnawarawan TNI bilang 'Gibran itu harus dimazulkan'," kata Hercules.

"Gibran dipilih rakyat, Gibran mendapingi presiden Prabowo, dua-duanya dipilih oleh rakyat," tambahnya.

Hercules lalu meledek para para Purnawirawan TNI yang ingin Gibran Rakabuming dicopot dari jabatannya.

"Dimajulkan apa? Itu bapak-bapak purnawirawan, karena mereka kalah di Pilres," ucap Herkules.

Tanggapi Sutiyoso

Sutiyoso berbicara mendukung revisi Undang-Undang Otganisasi Masyarakat (Ormas) uang wacananya digulirkan Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian.

Dalam mengutarakan opininya, Sutiyoso mengungkap pengalamannya bersinggungan dengan ormas yang berlaku bak preman.

Sutiyoso berbicara di Youtube tvOneNews, tayang Minggu (27/4/2025).

Semasa menjabat Panglima Komando Distrik Militer (Kodam) Jaya pada 1996-1997, Sutiyoso yang bertanggung jawab dengan keamanan Jakarta sering berurusan dengan ormas.

Menurutnya, pengalaman dengan ormas yang berlaku layaknya preman sangat tidak menyenangkan.

Hal itu ia rasakan kurang lebih 11 tahun, ditambah masa jabatan Gubernur Jakarta.

"Jadi waktu panglimapun sudah begitu, hiruk pikuknya ibu kota oleh aksi-aksi ormas yang menjelma jadi preman tukang palak, terutama di tempat-tempat hiburan," kata Sutiyoso.

Bang Yos, sapaan karibnya menyatakan dukungannya terhadap wacana revisi Undang-Undang Ormas.

Ia berharap perubahan aturan juga mentenyuh tata cara berpakaian ormas, yang saat ini dianggapnya mirip tentara.

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved