Polemik Ijazah Jokowi

Peneliti dari Jepang Kuliti Ijazah Rismon Sianipar, Beda dengan yang Asli: Mau nipu lah dia 

Puas tertawakan Jokowi soal ijazahnya yang palsu, kini giliran Rismon Sianipar yang dikuliti. 

Editor: Rita Lismini
TribunnewsBogor.com
RISMON SIANIPAR - Foto Rismon Sianipar yang menunjukkan ijazah miliknya berujung ditertawakan oleh peneliti dari Jepang, blak-blakan disebut penipu, Senin (9/6/2025). 

TRIBUNBENGKULU.COM - Puas tertawakan Jokowi soal ijazahnya yang palsu, kini giliran Rismon Sianipar yang dikuliti. 

Diketahui, Rismon Sianipar koar-koar soal ijazah Jokowi palsu. 

Dirinya bahkan mendukung penuh Roy Suryo untuk membuktikan bahwa ijazah Jokowi adalah palsu. 

Terbaru, bak senjata makan tuan ijazah Rismon Sianipar justru ditertawakan oleh Peneliti Sistem Informasi dari Hokaido Jepang, Rony Teguh.

Rony Teguh meragukan keaslian ijazah Rismon Sianipar yang mengklaim dirinya merupakan lulusan Universitas Yamaguci, Jepang.

Hal itu berdasarkan ijazah yang pernah ditunjukkan oleh Rismon dan beredar di media sosial.

Menurut Rony Teguh, ijazah Rismon itu berwarna putih.

Padahal menurut dia, ijazah lulusan Universitas Yamaguci berwarna kuning.

Tak hanya itu, menurutnya, ijazah dari Yamaguci juga menggunakan Bahasa Kanji dan Bahasa Inggris.

"Ijazah Jepang itu Berbahasa Kanji, dan Bebahasa Inggris. Jadi kalau mau ngedit yang Bahasa Inggris aja yang nipu-nipu lah," kata Rony Teguh dikutip dari Youtube Analis Forensik Digital -  DFTalk, Senin (9/6/2025).

Sementara itu untuk tulisan Kanji pada ijazah, kata dia, bisa dicek keasliannya.

"Tapi kalau Kanjinya itu punya presisi, otentikasi, dan sangat sulit dilakukan modifikasi. Mereka punya standar untuk pengecekan itu," jelasnya.

Dirinya pun meragukan ijazah yang dimiliki oleh Rismon Sianipar.

"Dicap basah katanya kemarin, cuma kertasnya warna putih, kertas di Yamaguci itu warna kuning," ungkap Rony lagi.

Kemudian ia juga melihat adanya keanehan pada transkrip nilai di Universitas Yamaguci.

"Transkrip yang asli untuk seluruh universitas itu, biasanya ada kolom nama, tanggal lahir, no mahasiswa, subject kors yang diambil, tahun yang diambil, kemudian ada nilainya, baru dicap di bawahnya," tutur dia.

Menurut dia, transkrip nilai milik Rismon Sianpar itu aneh dan berbeda dengan yang digunakan kebanyakan mahasiswa di Jepang.

"Nah yang kemarin itu agak aneh sedikit saya melihat, karena tidak sama dengan transkrip nilai yang kami gunakan. Yang dulu juga sama formatnya," ungkap Rony.

Karena tidak memiliki ijazah yang asli, kata Rony, Rismon pun akhirnya tidak melakukan penyetaraan luar negeri di Dikti.

"Padahal bagi dosen seperti saya, atau lulusan luar negeri biasanya dicek di Dikti. Paspornya, kemudian abstrak, dan copy dari ijazah Jepang dengan Bahasa Inggris, transkrip nilai, disertasi, dan surat penerimaan pertama kali dari sensei," jelasnya.

Setelah semua itu dinyatakan sah, barulah keluar surat penyetaraan.

Namun menurut dia, yang ditampilkan oleh Rismon itu bukan surat penyetaraan melainkan sertifikat dosen.

"Nah yang ditampilkan kemarin itu sertifikat dosen, beda pemakaiannya. Kalau sertifikat dosen, pengecekannya universitas yang jadi penilai," ungkap Rony.

"Kalau luar negeri di Dikti akan dicek jurusannya dan kapan dia berangkat dan pulang," katanya lagi.

Kemudian soal paper yang pernah ditulis Rismon, kata Rony, memang ada namun tidak dipublikasi.

"Kita cek sebenarnya ada, tapi sudah disimpan di tempat sampah, karena sudah lewat masanya. Hanya ada di-list profesornya dia pernah menulis peper," beber dia.

Padahal menurut dia, paper menjadi syarat seorang mahasiswa menulis disertasi.

"Apakah dipublikasi? tidak. Karena di situ tidak tertulis dipublikasi. Jadi biasanya peper utama itu syarat disertasi," tandasnya.

Sementara itu, Rismon Sianipar kekeuh menuding ijazah Jokowi palsu.

Bahkan setelah mentok di ijazah palsu, ia kini mempersoalkan skripsi palsu Jokowi.

Ia melakukan analisis terhadap foto-foto yang didokumentasikan oleh orang lain, yakni Josua M Sinambela.

Dengan keyakinannya itu, Rismon meyakini ijazah Jokowi palsu karena skripsinya palsu.

"PEPERANGAN BARU! JOKOWI akan dilaporkan atas SKRIPSI PALSU ke BARESKRIM dan PENGADILAN PERDATA! Mengingat form HER-REGISTRASI, JOKOWI terdaftar SARJANA MUDA dan TOTAL SKS (wajib dan pilihan) HANYA 122 SKS!

SARJANA MUDA TIDAK MENULIS SKRIPSI!," tulis Rismon pada 31 Mei 2025.

Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved