Pembunuhan di Curup

Nestapa Orang Tua Resma Reta, Perempuan Muda yang Tewas Mengenaskan di Rejang Lebong Bengkulu

Impian jadi dosen pupus tragis. Resma Reta ditemukan tewas bersimbah darah di ruang tamu rumahnya dengan lebih dari 20 luka tusuk.

Penulis: M Rizki Wahyudi | Editor: Ricky Jenihansen
M Rizki Wahyudi/Tribunbengkulu.com
ORANG TUA KORBAN - Kolase Foto Orangtua dan makam korban pembunuhan. Keluarga berharap pelaku bisa segera tertangkap dan dihukum mati. 

Ketika ditanya apakah terdapat unsur perampokan dalam kasus ini, Sinar belum dapat memastikan. 

Namun, saat jasad korban ditemukan, kondisi rumah dalam kondisi berantakan.

Polisi juga menemukan banyak tetesan darah dari arah dapur hingga tempat penemuan jasad korban.

Polisi masih menelusuri apakah ada barang-barang yang hilang dari rumah korban.

"Masih kita periksa, apakah ada barang yang hilang atau tidak, kita belum ketahui," tutup Sinar.

Teriak Histeris Ibu Korban

Orang tua korban yang menerima kabar duka tersebut langsung pulang ke rumah dan histeris saat melihat kondisi anak mereka.

Berdasarkan pantauan TribunBengkulu.com, saat kejadian Mareta sedang sendirian di rumah. 

Kedua orang tuanya diketahui sedang berada di kebun.

Begitu mendapat informasi bahwa anak mereka meninggal secara tragis, kedua orang tuanya segera kembali ke rumah. 

Sesampainya di lokasi, mereka langsung berteriak histeris.

Sang ibu tampak sangat terpukul dan tidak menyangka anaknya meninggal dengan cara yang mengenaskan.

"Siapo yang ganggu anak aku, anak aku dak ado masalah," teriak ibu korban.

Bahkan, sang ibu sempat pingsan beberapa kali. 

Setiap kali sadar, ia kembali berteriak histeris.

Untuk menenangkan suasana, pihak kepolisian bersama warga sekitar membawa kedua orang tua korban ke rumah tetangga terdekat.

Salah seorang warga, Edy, mengatakan bahwa saat kejadian tidak terdengar suara mencurigakan.

Ia baru mengetahui peristiwa tersebut setelah mendengar teriakan teman korban yang meminta pertolongan.

"Tidak ada yang aneh pak, kami itu dengar temannya berteriak minta tolong, memang kalau siang di sini cukup sepi karena banyak yang bekerja," singkat Edy.

Detik Mencekam

Nabilah dan Aisyah, sahabat Resma Reta (23), menceritakan detik-detik mencekam sebelum perempuan muda itu ditemukan tewas mengenaskan di rumahnya di Curup, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu, pada Selasa (10/6/2025).

Resma Reta, atau biasa disapa Reta, merupakan warga RT 2 RW 1 Kelurahan Dwi Tunggal. 

Ia baru saja menyelesaikan pendidikan kuliahnya. 

Namun, siang itu ia ditemukan tidak bernyawa di dalam rumah, dengan luka di sekujur tubuh.

Dugaan kuat, Reta menjadi korban pembunuhan yang dilakukan oleh orang tak dikenal (OTD).

Kronologi peristiwa ini bermula saat Alwin, teman semasa kuliah korban, menghubungi Nabilah dan Aisyah. 

Saat itu, Alwin sedang mengobrol dengan Reta melalui aplikasi Discord.

Dalam percakapan itu, tiba-tiba Reta terdengar berkata, "Ngapoin kau kesiko." 

Tak lama setelah itu, terdengar suara keributan dan permintaan tolong. 

Kemudian, suara Reta mendadak hilang.

Merasa curiga dan cemas, Alwin lantas menghubungi Aisyah dan meminta agar ia segera mengecek kondisi Reta. 

Aisyah pun mengajak Nabilah, dan mereka langsung menuju rumah korban.

Setibanya di lokasi, mereka menemukan pintu rumah dalam keadaan setengah terbuka. 

Di keset depan, terdapat bercak darah. 

Ketika masuk ke dalam rumah, keduanya mendapati Reta sudah dalam kondisi tak bernyawa.

Darah berceceran dari arah dapur hingga ke bagian depan rumah. 

Melihat kondisi itu, Nabilah dan Aisyah segera memanggil warga sekitar untuk meminta pertolongan. 

Mereka kemudian menghubungi pihak kepolisian, yang tak lama kemudian tiba di lokasi kejadian.

Kasi Humas Polres Rejang Lebong, AKP Sinar Simanjuntak, mengatakan bahwa berdasarkan keterangan saksi dan tetangga, saat kejadian korban sedang berada sendirian di rumah.

Sementara ayah, ibu, dan kakak kandungnya tengah berada di kebun di Kecamatan Tebat Karai, Kabupaten Kepahiang.

"Korban saat kejadian ini tengah sendirian, keluarganya sedang di kebun," jelas AKP Sinar.

Dalam pemeriksaan lanjutan di lokasi, polisi tidak menemukan laptop milik korban yang diduga digunakan saat berkomunikasi melalui Discord. 

Laptop itu diduga dibawa oleh pelaku.

Meski begitu, polisi belum dapat memastikan apakah motif pembunuhan ini berkaitan dengan perampokan atau bukan.

"Masih kita selidiki, yang hilang sementara ini laptop yang digunakannya saat sedang telponan itu," tutup Sinar.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved