Prada Lucky Tewas Dianiaya Senior
Pesan Terbuka untuk Danrem 161 dan Panglima TNI soal Kematian Prada Lucky Diduga Dianiaya Senior
Pesan terbuka ke Danrem 161 dan Panglima TNI soal kasus kematian Prada Lucky diduga dianiaya senior.
"Dengan alasan apapun, kekerasan tidak boleh terjadi kepada anggota TNI yang dilakukan senior atau tekannya di satuan satuan tugas atau barak-barak TNI," kata Ansy Rihi Dara.
Menurut Ansi Rihi Dara, untuk mencegah kekerasan dalam proses rekrutmen dan penggemblengan anggota TNI, Danrem 161 dan petinggi TNI harus mengambil langkah-langkah proaktif.
Pertama, menerapkan sanksi tegas tanpa toleransi (zero tolerance policy). Setiap kasus kekerasan harus ditindaklanjuti dengan sanksi berat dan publikasi sanksi tersebut untuk memberikan efek jera.
Kedua, meningkatkan pengawasan. Para pelatih dan senior harus diawasi dengan ketat selama proses penggemblengan.
Ketiga, mengubah kultur militer. Penting untuk mengikis budaya senioritas yang arogan dan menggantinya dengan budaya yang lebih profesional, kolaboratif, dan saling menghormati.
"Keempat, membuka jalur pengaduan yang aman dan rahasia. Anggota yang merasa terancam atau menjadi korban kekerasan harus memiliki cara untuk melapor tanpa takut akan pembalasan. Serta meminimalisir senioritas yang arogan," kata Ansi Rihi Dara.
Untuk meminimalisir senioritas yang arogan di satuan tugas, jelas Ansi Rihi Dara, maka diperlukan pendekatan terstruktur, seperti adanya edukasi dan pelatihan.
Memberikan pendidikan tentang etika, profesionalisme, dan dampak negatif senioritas yang berlebihan.
Peran Komandan sebagai teladan. Komandan harus menjadi contoh dalam menghormati junior dan menciptakan lingkungan kerja yang positif.
Berikutnya, sistem penghargaan dan sanksi yang jelas. Berikan penghargaan bagi senior yang membina junior dengan baik, dan berikan sanksi bagi mereka yang menyalahgunakan wewenang.
Termasuk, rotasi personel. Rotasi dapat membantu mencegah terbentuknya "kekuasaan" yang mapan di antara kelompok senior tertentu.
Ansi Rihi Dara juga berharap agar teman-teman korban Prada Lucky bisa menjadi saksi dan speak up membeberkan fakta yang terjadi dan jangan takut bersuara. Panglima TNI, Danrem, Denpom Ende dan Yonif juga harus bisa memastikan adanya perlindungan bagi saksi.
"Teman-teman korban memiliki peran yang sangat penting. Mereka harus memberikan kesaksian secara jujur dan terbuka kepada Denpom. Berani berbicara tanpa takut. Penting bagi mereka untuk mengabaikan tekanan dari senior atau pihak lain," kata Ansi Rihi Dara.
Teman korban, para saksi juga mesti berani memberikan kesaksian detail yang akurat. Kesaksian mereka tentang kronologi kejadian, siapa saja yang terlibat, dan apa yang mereka lihat atau dengar akan sangat membantu dalam mengungkap kebenaran.
"Jika merasa tidak aman, para saksi teman korban bisa meminta perlindungan jika diperlukan. Jika mereka merasa terancam, mereka harus meminta perlindungan dari Denpom atau lembaga terkait lainnya. Melalui semua langkah ini, diharapkan keadilan bagi Prada Lucky dapat tercapai dan kasus serupa tidak akan terulang di masa depan," kata Ansi Rihi Dara.
Artikel ini telah tayang di Pos-Kupang.com
TERKUAK Pemicu 20 Senior Aniaya Prada Lucky Namo Hingga Tewas, Ada yang Pangkat Letda Inf |
![]() |
---|
Penampakan Tubuh Prada Lucky Namo Tewas Dianiaya Senior Penuh Bekas Luka |
![]() |
---|
Murka Serma Christian Namo Anaknya Prada Lucky Namo Tewas Penuh Luka 'Saya Kejar Pelakunya' |
![]() |
---|
Identitas 20 Nama Senior Terduga Penganiaya Prada Lucky Namo hingga Tewas |
![]() |
---|
'Saya Tidak Takut' Ayah Prada Lucky Tak Gentar Meski Kalah Pangkat dengan TNI yang Siksa Anaknya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.